Kerawitan SDN Kemiri II Bibit Pelestari Budaya Jawa

oleh -587 Dilihat
oleh

TANJUNGSARI, kabarhandayani.– Di tengah maraknya budaya musik barat yang terus membius generasi muda Indonesia rupanya menjadi perhatian serius para pendidik di SDN Kemiri II Kecamatan Tanjungsari. Pengenalan alat musik gamelan terus digencarkan pada murid-murid di SD negeri ini sebagai usaha pelestarian salah satu karya budaya Jawa yang adi luhung.

Alhasil, sejak beberapa tahun terakhir ini sekolah ini di bawah pimpinan kepala sekolah Ngadiyono, M.Pd mampu menggali potensi anak didiknya dan berhasil membentuk paguyuban kerawitan. Waranggana dan piyaga yang kesemuanya murid-murid SDN Kemiri II. Mereka terlihat antusias dan begitu semangat mengikuti arahan pelatih ketika pentas pada acara pelepasan murid kelas VI, Selasa (24/6/2014).

“Sejak pertengahan tahun 2013 kami telah memiliki seperangkat gamelan sendiri meski belum lengkap, namun latihan kerawitan anak-anak sudah berlangsung sejak tahun 2012 dengan cara berlatih di rumah warga. Kami berharap anak-anak semakin bisa menunjukkan potensi di bidang seni kerawitan serta dapat mempertahankan budaya Jawa pada umumnya,” jelas Ngadiyono, Selasa (24/6/2014).

Demi pengembangan seni karawitan, lanjut Ngadiyono, di SDN Kemiri II telah menugaskan seorang pelatih yang kompeten di bidang ini. Hal ini terwujud berkat dukungan semua elemen sekolah dalam mendukung usaha pelestarian budaya, terutama elemen guru dan karyawan, “Sebenarnya anak-anak telah memiliki potensi karena mereka telah sering berlatih bersama masyarakat umum. Namun dengan usaha ini kami harapkan akan lebih terarah bila dididik oleh pelatih yang kompeten di bidangnya,” lanjutnya.

Sementara Heru Pranowo, M.Pd pengawas sekolah di SDN Kemiri II mengapreasi perkembangan karawitan anak-anak asuhan Ngadiyono ini. Menurutnya pendidikan dasar tingkat SD merupakan awal yang tepat untuk memberikan pendidikan tentang budaya Jawa khususnya karawitan. Selain itu Disdikpora Gunungkidul selama ini telah berusaha keras mengembangkan potensi di bidang karawitan dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan gamelan bagi sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria persyaratan yang ditetapkan.

“Selama ini yang saya lihat baru SD berstandar nasional yang memiliki gamelan. Kemungkinan nantinya akan terus berkembang ke sekolah-sekolah yang lain. Yang pasti pemerintah akan terus mengusahakan demi tercapainya usaha untuk pelestarian budaya Jawa,” katanya. (Maryanto/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar