Kemiskinan Di Gunungkidul Turun Signifikan, Tak Lagi Termiskin Di DIY

oleh -4831 Dilihat
oleh
Aktivitas jual beli di Pasar Palawija Tan Kretek Besole Baleharjo Wonosari. Foto: Juju.
Aktivitas jual beli di Pasar Palawija Tan Kretek Besole Baleharjo Wonosari. Foto: Juju.

WONOSARI, (KH),– Angka kemiskinan di Gunungkidul diklaim menurun drastis, atau dengan kata lain terjadi peningkatan kesejahteraan yang signifikan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusast Statistik (BPS) Kabupaten Gunungkidul, Sumarwiyanto, minggu lalu.

“Hasil survei sosial ekonomi 2016 menunjukkan bahwa angka kemiskinan menurun. Tentu saja survey dilakukan dengan metode survei yang sama dengan sebelumnya. Angka kemiskinan menurun menjadi 19,34 persen,” paparnya.

Sehingga saat ini Gunungkidul bukan lagi Kabupaten termiskin di DIY. Tingkat kesejahteraannya naik berada di peringkat 4 dari 4 kabupaten dan satu kota di DIY. Ungkap Sumarwiyanto, penurunan angka kemiskinan memang terjadi di seluruh kabupaten dan kota di DIY.

Dalam sebuah kesempatan, Wakil Bupati Gunungkidul, DR Immawan Wahyudi M.H. menganggap bahwa survei tahun 2015 terdapat kekeliruan. Menurutnya, salah satu poin survei yang tidak valid mengenai hasil produksi pertanian.

Dirinya juga mengklaim, bahwa kemajuan pariwisata menjadi salah satu pendongkrak atau memiliki andil besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tingginya angka kemiskinan tahun lalu menurut Immawan dipengaruhi hasil produksi pertanian yang tidak terekam dalam survei secara menyeluruh.

Immawan mengaku, dari beberapa kali kunjungan di kediaman warga dirinya melihat secara langsung bahwa banyak petani yang memiliki cadangan hasil pertanian berupa gabah

“Tidak hanya pariwisata yang menjadi faktor penurunan angka kemiskinan yang cukup tajam sebanyak 2,3 %, tetapi survei di lapangan tahun sebelumnya memang ada kesalahan,” tandasnya Jum’at, (16/06/2017). (JNE)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar