WONOSARI, (KH),– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengupayakan pemerataan pembangunan di zona utara Gunungkidul. Pemerataan pembangunan erat kaitanya dengan perkembangan dunia pariwisata dan perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat.
Ditemui beberapa waktu lalu di Bangsal Sewoko Projo, Bupati Gunungkidul, Badingah mengaku sudah membidik Gunung Gambar akan dijadikan wisata religi.
“Pemkab Gunungkidul saat ini sudah menyiapkan Detail Engineering Desain (DED) untuk pembangunan Gunung Gambar sebagai salah satu tujuan wisata zona utara,” katanya.
Menurutnya, keseimbangan atau pemerataan pembangunan antara zona selatan, tengah dan utara diharapkan dapat mendongkrak perekonomian warga. Pembangunan yang merata diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu, demi mendongkrak perekonomian warga, pihaknya juga mendorong setiap desa untuk memiliki motif batik sendiri. Dikatakan, kepemilikan motif batik merupakan dukungan terhadap pemerataan pembangunan disektor wisata.
Dijelaskan olehnya, perkembangan batik di Gunungkidul tidak terlepas dengan adanya industri batik di zona utara, yakni Batik Tancep, Ngawen. “Dengan berbagai pendampingan dan pelatihan, batik Tancep, sudah menembus pasar eropa,” terang bupati.
Batik Tancep, lanjut Badingah, dapat menjadi contoh. Saat ini Batik tancep telah memiliki banyak motif yang beragam diantaranya; Sekar Jagat, Gajah Birowo, Galaran Perahu , Sekar Kanthil, Sekar Jagad dan Babon Angrem. Keberhasilan para perajin batik tersebut diungkapkan sebagai keberhasilan pemerataan pembangunan di zona utara Gunungkidul. (Wibowo)