Kelompok Tani Menur Wareng Fokus Produksi Kedelai

oleh -4414 Dilihat
oleh
Kelompok Tani Menur Desa Wareng Wonosari. Foto: Atmaja.
Kelompok Tani Menur Desa Wareng Wonosari. Foto: Atmaja.
Kelompok Tani Menur Desa Wareng Wonosari. Foto: Atmaja.

WONOSARI,(KH) — Kelompok Tani Menur Desa Wareng telah mencanangkan untuk fokus menanam kedelai untuk meningkatkan produksi kedeleai di Gunungkidul. Mereka akan mengintensifkan tanaman kedelai pada lahan seluas 10 hektar milik anggota kelompok tani.

Kelompok tani ini juga mendapat stimulan dari Balai Proteksi Tanaman Pertanian DIY berupa program pemberdayaan kedelai. Stimulan tersebut mulai dari kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SPHT) dan bantuan pengendalian hama terpadu kedelai untuk luasan rencana lahan yang ditanami kedelai. Program stimulan ini merupakan yang pertama dari Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DIY.

Sugondo, petugas penendali hama dan penyakit tanaman pertanian BPTP DIY memaparkan, program tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2014 yang lalu.  “Setelah dilakukan sekolah lapangan, kelompok tani diberikan program penanaman dalam hal ini kita fokuskan pada tanaman kedelai,” ucapnya Kamis (05/03/2015).

Tujuan program ini adalah untuk menaikan produksi komoditas kedelai, pengamanan pangan, serta menekan petani untuk menggunakan obat pestisida. Dengan menggunakan lahan anggota kelompok seluas 10 hektar, diharapkan komoditas kedelai dapat kembali naik, dan petani mendapatkan hasilnya.

Ia menambahkan, terdapat 30 anggota di Kelompok Tani Menur. Selain bantuan berupa bibit kedelai, Dinas Pertanian melalui BPTP DIY juga melakukan pendampingan dalam pemeliharaan tanaman kedelai.

“Untuk menekan penggunaan pestisida, kami membantu dengan memberikan pupuk organik. Selain itu juga diberikan dua pengawas lapangan yang ditugaskan dari BPTP DIY,” imbuhnya.

Ia juga menandaskan, melalui program ini anggota kelompok tani diharapkan dapat menularkan kepada petani lainnya untuk kembali menanam kedelai. Tujuan lainnya adalah agar masyarakat semakin sadar untuk tidak menggunakan pupuk pestisid. (Atmaja).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar