Kades Mulo Akan Segera Mengatasi Sampah Sampah

oleh -787 Dilihat
oleh

WONOSARI, (KH) — Keberadaan tumpukan sampah di beberapa lokasi di Desa Mulo dan Hutan Mojojerit yang mengganggu keindahan, diakui oleh Kepala Desa Mulo, Sugiyarto Amd. Ia menyatakan hal ini cukup menggangu pengguna jalan, karena sering menimbulkan bau tak sedap.
“Kemarin saya lewat di lokasi itu dan memang banyak sampah di dekat Lembah Ngingrong. Nanti kita akan segera bicarakan hal ini, agar sampah-sampah itu bisa diatasi dan tidak menimbulkan bau serta merusak pemandangan,” ucap Sugiyarto, Selasa (21/10/2014).
Kepala desa yang menjabat belum genap 1 tahun, menyadari keberadaan sampah-sampah ini bisa menggangu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Lembah Ngingrong. Selain itu, akses jalan menuju Kecamatan Tepus ini juga dilewati banyak wisatawan menuju obyek wisata pantai, terutama Pantai Indrayanti. Pastinya, sampah-sampah ini akan menimbulkan kesan negative bagi para wisatawan.  Efek negatif bagi perkembangan wisata Gunungkidul, khususnya Desa Mulo.
Sementara, Wasdiyono, salah satu Perangkat Desa Mulo menuturkan, bahwa lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah tersebut merupakan lahan pribadi salah satu warga Desa Mulo. Ia juga menjelaskan beberapa titik lokasi lain yang menjadi tempat pembuangan sampah seperti yang ada di Hutan Mojojerit, di mana tempat ini pernah ditemukan bangkai hewan yang menimbulkan polusi udara.
“Yang membuang sampah di situ awalnya memang pemilik lahan, tapi sepertinya banyak warga atau pengguna jalan yang ikut-ikutan membuang sampah di situ. Dulu memang ada beberapa tempat, tapi sekarang sudah ada yang ditutup dengan cara diurug,” jelas Wasdiyono.
Seperti pada pemberitaan KH sebelumnya, di Desa Mulo dan Hutan Mojojerit terdapat beberapa titik lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah. Berbagai jenis sampah organik maupun non organik menumpuk di sana dan tak jarang menimbulkan bau tak sedap.
“Kalau yang di Hutan Mojojerit mungkin sudah masuk Wilayah Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, sehingga nanti perlu peran pemerintah desa setempat untuk mengatasinya,” pungkas Wasdiyono.(Maryanto/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar