PANGGANG, (KH),– Kabar mengenai Virus Corona amat mengerikan. Dilaporkan korban tewas akibat Virus tersebut terus meningkat. Jumlahnya per Jumat mencapai 200 orang lebih di China meregang nyawa. Sementara kasus penularannya dilaporkan mencapai 9.692.
Virus Corona meluas di China hingga beberapa negara di dunia. Sebuah penelitian telah memberikan banyak petunjuk yang mengatakan bahwa kelelawar sebagai hewan yang paling meyakinkan sebagai asal virus tersebut.
Meski demikian, berita soal virus Corona tak mempengaruhi penjualan olahan kelelawar bacem di warung makan milik Wanti, warga Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.
Setiap hari selalu saja ada pelanggan Wanti yang datang hendak menyantap olahan kelelawar. Seperti halnya Betty, perempuan berparas cantik ini tak merasa khawatir saat menikmati kelelawar bacem, Sabtu, (1/2/2020).
Wanti menuturkan, kegiatan mengolah dan menjual kelelawar tidak terpengaruh adanya Virus Corona. Apabila kelelawar mentah dari para pencari kelelawar datang selalu diolah dan menjadi salah satu pilihan menu di warung makan miliknya.
“Setiap hari sedia puluhan ekor olahan kelelawar. Rata-rata jumlah pembeli setiap harinya sama,” kata Wanti.
Baca Juga: Wanti Sering Dipanggil Bu Codot Karena Dagangannya
Diakui, pembeli olahan kelelawar memang hanya orang-orang tertentu saja. Mereka yang penasaran ingin makan, serta sebagian lain yang ingin mendapat dari khasiat daging kelelawar.
Sebagaimana diketahui, banyak yang berpendapat bahwa mengkonsumsi kelelawar berkhasiat menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan pernafasan.
“Dalam seminggu sekitar 100 ekor terjual. Tergantung dapat setoran kelelawar mentah atau tidak,” tukas Wanti. (Kandar)
