Jasad Wasino Dievakuasi Tim SAR dari Luweng Bentar

oleh -
oleh
Jenazah
Ilustrasi. foto: Istimewa.
iklan dprd
jenazah-korban

TEPUS, (KH) –Upaya pencarian terhadap Wasino (55) warga Dusun Ngampel, Giripanggung Tepus yang menghilang akhirnya membuahkan hasil. Wasino ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di dasar Luweng Bentar. Hal tersebut diketahui setelah Tim Search And Rescue (SAR) melakukan pencarian dan evakuasi selama empat jam sejak pukul 14.00 siang tadi.

Kejadian berawal saat kecurigaan warga yang menemukan sabit dan topi milik Wasino di dekat lokasi kejadian. Salah satu warga menjelaskan, Wasino tidak kembali kerumah sejak satu hari lalu. Anggota kepolisian yang mendapat laporan tersebut sejak pagi hari ketika dihubungi wartawan sekitar pukul 12.00 belum berani mengatakan benar tidaknya ada seorang yang jatuh di dalam luweng dengan kedalaman 200 meter itu. Hingga sekitar pukul 14.00 anggota SAR masuk ke dalam luweng dan mendapatkan seorang warga dengan ciri-ciri sama dengan Wasino sudah dalam keadaan tak bernyawa di dalam luweng.

Proses evakuasi berjalan sekutar empat jam hingga pukul 18.00. Sebelum jenazah berhasil diangkat, warga sudah menyiapkan kain kafan untuk membungkis tubuh Wasino. Hal ini dilakukan mengingat tubuh Wasino yang rusak.

Salah seorang warga, Tukinah yang menyaksikan proses pengangkatan menyampaikan keperihatinannya atas keputusan Wasino mengakhiri hidupnya dengan menjatuhkan diri ke dalam luweng. Ia berharap kejadian ini tak terulang kepada orang lain.

iklan golkar idul fitri 2024

“Kita yakin sekali itu Wasino,” ujarnya.

Kapolsek Tepus, AKP Yulianto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Dari keterangan yang diterima petugas, korban sudah meninggalkan rumah sejak Rabu (4/11) sore.

“Kemarin korban itu meninggalkan rumah. Dari keterangan saksi, dan tenaga medis yang pernah memeriksa korban semasa hidup, korban memiliki penyakit menahun. Sakit jantung dan sesak nafas,” jelas Yulianto.

Ia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. (Maria Dwianjani).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar