Immawan: Salah Satu ‘Karakter Sosial Baru’ Yakni Hemat Bahan Pangan

oleh -1440 Dilihat
oleh
Immawan Wahyudi (baju batik). (KH/ Kandar)

WONOSARI, (KH),– Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengingatkan masyarakat jangan sampai lalai dampak jangka panjang dari wabah COVID-19. Dampak yang dimaksud yakni berkaitan dengan kondisi perekonomian, tepatnya cadangan pangan masyarakat.

“Hal penting yang harus disiapkan yakni ketersediaan pangan pasca COVID-19. Untuk Gunungkidul patut disyukuri produksi pertanian khususnya gabah petani kita surplus,” kata Immawan saat menghadiri sebuah agenda baksos di Wonosari belum lama ini.

Diungkapkan, panenan gabah tahun ini mencapai 270.000 ton. Sedangkan kebutuhan konsumsinya untuk seluruh warga Gunungkidul hanya 65.000 ton. Kondisi surplus, masih ditambah lagi dengan hasil panen ketela, kacang, jagung dan lain-lain.

Meski demikian, dirinya meminta masyarakat agar mulai membiasakan diri menjalankan ‘karakter sosial baru’, salah satunya dengan menghemat cadangan bahan pangan. Istilah ‘karakter sosial baru’ itu lebih ia pilih ketimbang ‘new normal’.

Menghemat bahan pangan, kata Immawan, selain mengurangi kebiasaan konsumtif warga juga diminta tetap produktif di tengah situasi pandemi COVID-19.

Lebih jauh disampaikan, masyarakat diajak untuk merubah aktivitas ekonomi dalam penerapan karakter sosial baru. Dicontohkan, aktivitas jual beli berbagai komoditas dapat dilakukan secara online. Harapannya tentu untuk menekan risiko penularan COVID-19.

Pemda, imbuh Immawan, siap memberikan edukasi atau pelatihan bagaimana memasarkan produk secara online. Untuk membentuk pasar baru salah satunya melalui komunitas.

Dirinya menilai, karakter sosial baru yang lain belakangan sudah mulai dibiasakan masyarakat, diantaranya rajin mencuci tangan, pakai masker, physical distancing, dan membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat.

“Gunungkidul sudah siap dengan karakter sosial baru,” tegas Immawan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar