Hendak ke Ladang, Petani Dapati Seorang Lelaki Bunuh Diri

oleh -4216 Dilihat
oleh
ilustrasi bunuh diri
Ayo bantu cegah bunuh diri dengan peduli diri sendiri dan peduli sesama di dekat kita. Foto ilustrasi: Tribunjabar.

GUNUNGKIDUL, (KH),— Warga Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, SK, Selasa, (25/1/2022) pagi berniat pergi ke ladang. Dia melintasi jalan yang dilaluinya tiap hari setiap kali hendak menggarap ladang.

Tiba-tiba perjalananya terhenti di alas Setro. Dia terbelalak mendapati jasad yang tergantung.

Ada seorang gantung diri di sebuah pohon di ladang yang persis berada di pinggir jalan.

Sontak petani itu berteriak minta tolong. Orang-orang yang mendengar teriakan SK berduyun datang ke alas Setro. Diantara mereka kemudian melaporkan peristiwa tragis itu ke perangkat kalurahan serta pihak berwajib.

Tak sedikit yang memberanikan mendekat menatap muka pucat jenazah itu. Namun, mereka tak mengenali siapa gerangan yang mengakhiri hidup di situ. Yang bisa dipastikan, jasad bukanlah warga kampung setempat.

Kapolsek Purwosari, AKP Ismanto menginformasikan, jajarannya bersama petugas medis setiba di lokasi melakukan serangkaian pemeriksaan.

Tak ada tanda-tanda yang mencurigakan pada tubuh bertato itu. Polisi dikuatkan petugas medis menyebut, kematian orang yang belakangan ternyata warga Wonosari itu murni karena tindakan gantung diri. (Kandar)

***

Catatan Redaksi:

  1. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar