Harga Kebutuhan Pokok Naik, Perpadi Gelar Operasi Pasar

oleh -5865 Dilihat
oleh
Pasar tradisional
Lapak pedagang di Pasar Argosari. KH/ Wibowo.
Lapak pedagang di Pasar Argosari. KH/ Wibowo.

WONOSARI, (KH),– Setelah naiknya harga kebutuhan pokok khususnya beras di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disusul meningkatnya harga komoditas lain seperti minyak, bawang merah, cabai dan gula.

Saat ditemui, salah satu pedagang Pasar Argsoari, Wonosari, Dwi Nurhayati mengatakan, pasca kenaikan harga beras kenaikan harga juga terjadi pada Cabe hijau. Sebelumnya cabai hijau berkisar pada harga Rp. 20.000 lalu menjadi Rp.35.000.

“Sementara harga cabe kriting merah yang semula dijual dengan harga Rp.35.000 kini naik menjadi Rp.45.000 perkilogramnya,” kata Dwi Nurhayati. Hal yang sama juga terjadi pada Cabe rawit merah jenis cempluk, semula seharga Rp.40.000 kemudian menjadi Rp. 50,000.

Kondisi terbalik terjadi pada harga gula pasir dan harga cabai hjau besar. Masing-masing mengalami penurunan Rp. 500 dan Rp. 5.000. Semula harga gula pasir Rp. 12.500 sedangkan harga cabai hijau besar Rp. 25.000.

Akibatnya, lanjut Dwi, masyarakat cenderung mengurangi jumlah permintaan. Jumlah permintaan menjadi menurun dibanding sebelum harga naik.

Guna meringankan beban masyarakat terhadap naiknya harga beras, Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras Seluruh Indonesia (Perpadi) cabang Gunungkidul bekerja sama dengan Bulog menggelar operasi pasar.

Humas DPC Perpadi Gunungkidu, Joko Widiatmoko mengatakan, sebanyak 6 ton beras yang disediakan habis dalam waktu 3 jam. Pada operasi pasar yang digelar pihaknya menjual beras dibawah harga eceran tertinggi yakni Rp. 9000.

“Antusiasme warga yang cukup tinggi ini memang bisa dipahami lantaran saat ini beras kelas medium yang berkualitas bagus sudah tidak ada di pasaran sejak akhir tahun lalu,” terangnya. (Wibowo).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar