PLAYEN, (KH)— Geliat pariwisata di Kabupaten Gunungkidul diikuti juga dengan munculnya pusat-pusat industri produk oleh-oleh makanan serta souvenir. Hal tersebut dapat menjadikan Gunungkidul sebagai lokasi tujuan kunjungan industri makanan dan kerajinan bukan hal yang mustahil.
Jum’at kemarin (3/4/2015), Toko Sari Rasa Bakpia Pathuk 101, sebagai salah satu tempat penyedia oleh-oleh yang sekaligus sebagai tempat produksi menjadi lokasi tujuan PPMI (Pondok Pesantren Modern Islam) Assalaam Sukoharjo sebagai tempat kunjungan industri.
Kunjungan industri yang dilakukan untuk melihat secara langsung serta melakukan praktek pembuatan bakpia dan gatot thiwul. Sebelumnya, peserta sebanyak kurang lebih 230 santri tersebut juga menyempatkan mengunjungi beberapa destinasi wisata di Gunungkidul.
H Hindarto, pemilik sekaligus pemegang resep Bakpia Pathuk 101 Sari Rasa secara langsung menunjukkan bagaimana pengolahan bahan dasar bakpia, seperti pengolahan kumbu kacang hijau dan kulit bakpia, hingga bagaimana proses pembuatan bakpia dan gatot tiwul.
Kepala marketing Toko Sari Rasa Tony Kurniawan mengutarakan, adanya kegiatan kunjungan tersebut bermanfaat juga untuk mempromosikan makanan khas dari Gunungkidul. “Makanan olahan (oleh-oleh) khas dari Gunungkidul juga bisa menarik bagi semua kalangan,” ujarnya.
Menurutnya, produk industri makanan yang khas dan buatan Gunungkidul sudah tidak perlu dipandang sebelah mata. Banyak bukti dari mereka yang telah mencoba produk makanan asli dari Gunungkidul merasa puas.
“Bakpia itu rasanya lezat, gurih, enak dan khas, untuk thiwul kesannya keset dan tidak terlalu manis. Dari pengalaman saya mencicipinya sepertinya kurang kelapa sedikit,” ungkap Ibu Zaki, salah satu rombongan pengunjung dari PPMI Assalam.
Terkait pariwisata, pendidik yang tinggal di Solo ini memberikan komentarnya, secara umum Gunungkidul memiliki wisata alam yang luar biasa, dari sisi sejarah bentukan alam dan budaya sosial kemasyarakatan menarik untuk disimak. (Kandar)