Festival Kangen Kitiran: Pengunjung Asyik Berfoto Diantara 10 Ribu Kitiran

oleh -8002 Dilihat
oleh
Warga Desa Semanu asyik berfoto diantara 10.000 kitiran. KH/ Kandar.
Warga Desa Semanu asyik berfoto diantara 10.000 kitiran. KH/ Kandar.

SEMANU, (KH),– Karang Taruna Padukuhan Sambirejo, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul menggelar Festival Kangen Kitiran. Festival yang bertempat di lapangan desa setempat diagendakan berlangsung hingga 30 November nanti.

Sesaat setelah dibuka secara resmi oleh Camat Semanu, Huntoro Purbo Wargono, SH, didampingi Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, Chairul Agus Mantara, SIP, MM, lokasi kegiatan langsung menjadi ajang swafoto masyarakat yang hadir.

Ketua Karangtaruna Padukuhan Sambirejo, Cahyo Mugiyarto mengatakan, 10.000 kitiran atau kincir angin berbahan pita plastik dipasang dalam waktu semalam. Selain dibuat oleh karang taruna, kitiran juga dibuat oleh masyarakat umum.

“Masyarakat turut serta dalam pembuatan 10.000 kitiran selama 14 hari. Sementara penyangga 10,000 kitiran dibuat dari 120-an batang bambu.,” katanya disela pembukaan festival, Sabtu, (17/11/2018).

Menurut Cahyo, masyarakat secara sukarela membantu demi suksesnya acara. Selain tenaga, sebagian berkontribusi dalam bentuk dana yang digunakan untuk membeli pita sebagai bahan pembuat kitiran.

Setidaknya 100-an warga terlibat dalam pembuatan kitiran. Setiap rumah ada yang mengerjakan 100, 200 hingga mencapai 1000-an kitiran.

Ditambahkan, selepas Festival Kangen Kitiran, karang taruna juga berencana menyiapkan lomba kitiran antar RT. “Mlaku, mubeng, migunani, (berjalan, berputar, bermanfaat) merupakan filosofi kitiran yang kami ambil sebagai spirit digelarnya kegiatan,” jelas Cahyo.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, Chairul Agus Mantara memberikan apresiasi atas inisiasi karang taruna Sambirejo. Diharapkan kegiatan tersebut menjadi inspirasi di daerah lain.

“Masih ada karang taruna di jaman sekarang bersedia berkorban berbuat sesuatu demi daerahnya,” puji Agus Mantara.

Dirinya berharap kedepan ada agenda kegiatan yang dapat disinergikan dengan Dinas Kebudayaan. Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila kegiatan dapat dikolaborasikan maka dapat terlaksana dalam cakupan yang lebih besar.

“Misalnya digelar festival dolanan tradisional anak. Sepanjang tidak keluar rel, Dinas Kebudayaan dapat memberikan dukungan atas kegiatan yang diselenggarakan,” ungkap Agus. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar