NGLIPAR, (KH) — Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan menggelar event Paralayang tingkat nasional. Kegiatan ini rencananya akan digelar di Embung Batara Sriten, Desa Pilangrerjo, Kecamatan Nglipar, awal Juni 2015 mendatang.
Salah satu pengurus Club Angsky Paraglading Yogyakarta, Agus Ramli mengatakan, ketinggian bukit Sriten yang mencapai hampir 900 mdpl (di atas permukaan laut) memang berpotensi menjadi landasan paralayang. Ia mengaku sudah memetakan lokasi tersebut sejak 4 bulan terakhir.
“Ketinggian bukit Sriten, tiga dari landasan yang ada di Parangtritis. Memang landasan di sini (Sriten) hanya dikhusukan untuk profesional,” katanya saat ditemui di Embung Sriten, beberapa waktu lalu.
Agus menjelaskan, landasan paralayang yang dimiliki Gunungkidul ini memiliki kelebihan, jika dibandingkan dengan yang ada di Parangtritis, Bantul. Di bukit Sriten, paralayang dapat diterbangkan saat musim panas dengan memanfaatkan angin timur dan selatan.
“Jika bermain di Parangtritis, kegiatan paralayang hanya dapat dilakukan saat musim penghujan di mana hanya memanfaatkan angin barat,” terangnya.
Paralayang yang diterbangkan dengan mengambil landasan di Bukit Sriten, lanjut Agus, pilot dapat menerbangkan parasutnya hingga ketinggian 1.500 meter. Ini salah satu kelebihan landasan Sriten, karena di tempat tersebut banyak spot udara panas atau thermal.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Budi Martono mengatakan, untuk mengenalkan landasan tersebut, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) akan menggelar kejuaraan paralayang di bukit Sriten yang diikuti oleh atlet paralayang seluruh Indonesia.
Budi berharap, penyelenggaraan kejuaraan paralayang akan semakin mempopulerkan Embung Batara Sriten. Dengan begitu, secara otomatis akan memberikan manfaat kepada masyarakat terutama menambah destinasi wisata di Gunungkidul.
“Kejuaraan yang memperebutkan piala bupati ini rencananya akan kita gelar Juni mendatang,” tandasnya. (juju)