Demikian juga dalam hal kampanye, ia hanya memanfaatkan waktu bertemu orang-orang ketika shalat jamaah. Usai shalat ia akan meminta dukungan ke jamaah shalat yang hadir di masjid. Melalui metode ngobrol dan berbincang.
“Tidak kampanye naik mimbar,” sergah dia.
Cara tersebut terus dijalankan selama resmi menjadi Caleg. Setiap shalat, kecuali Dhuhur dan Ashar. Soalnya, pada dua waktu shalat tersebut ia shalat di masjid dekat tempatnya kerja.
“Selain Dhuhur dan Ashar saya shalat keliling dari desa ke desa di Dapil saya,” tukas Dwi. Meski upaya meminta dukungan masyarakat tak terbilang mati-matian, ia berharap nasib baik berpihak kepadanya.
Jika nanti ia diberi amanah menjabat sebagai dewan oleh masyarakat, usaha sol sepatu akan dijalankan saudaranya. (Kandar)