Dulu Juga Ada Yang Nyolong Nisan Kayu di Piyaman, Nahas Langsung Tewas di Tempat

oleh -
oleh
Juru Kunci pemakaman umum Piyaman, Sumarwan. (KH/ Kandar)
iklan dprd

WONOSARI, (KH),– Meski tergolong aneh, pencurian nisan kayu di komplek Makam Demang Wono Pawiro di Padukuhan Piyaman1, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul tak hanya terjadi sekali.

Selain yang terjadi pada Rabu (10/3/2021) kemarin, peristiwa serupa pernah terjadi beberapa tahun silam. Juru kunci makam, Sumarwan (64) menyebutkan, seingat dia peristiwa upaya pencurian nisan kayu kuno juga terjadi pada tahun 1992.

“Tapi gagal, sebab malingnya meninggal dunia di makam,” ujar dia Rabu malam kemarin.

Lebih jauh disampaikan, maling nisan yang merupakan warga tidak jauh dari komplek makam, tergeletak di dalam kondisi meninggal dunia. Nisan yang hendak dicuri juga berada di dekat jasad si maling.

iklan golkar idul fitri 2024

Masyarakat yang menemukan banyak menduga bahwa maling nisan terjatuh saat hendak kabur membawa barang curian.

Ia mengungkapkan, Pemakaman umum di Piyaman dinilai sebagai makam berusia tua. Di situ terdapat makam tokoh yang tidak lepas dari legenda awal mula berdirinya Gunungkidul, yakni Demang Wono Pawiro.

“Saat ini masih ada dua titik makam dari dua keluarga dengan nisan berbahan kayu jati kuno,” imbuh dia. Selain di lingkup makam almarhum Mento Karyo dan Ny Mento Karyo, ada satu makam lagi di sudut lain yang nisannya terbuat dari kayu.

Karena usia makam, sekaligus keberadaan makam Demang Wono Pawiro, ada rencana pihak terkait menjadikan makam berstatus sebagai cagar budaya.

“Rencana disampaikan sejak sebelum pandemi. Saya diminta mendata makam yang berada di tepi jalan berikut data keluarganya. Rencananya akan dipugar,” terang dia.

Sejak saat itu, beberapa kali orang asing ia temui nampak mengambil gambar beberapa makam. Diantaranya makam dengan nisan kayu yang raib dicuri kemarin.

“Pernah saya tanya, jawabnya mengambil gambar Makam Demang. Tapi yang diambil fotonya nisan yang berbahan kayu, lalu saya ingatkan,” jelas lelaki yang memiliki nama lain Kusdi Sumarto ini.

Ia mengaku tak tahu pasti, apakah orang asing yang pernah ditemui mengambil foto itu merupakan komplotan maling yang mencuri nisan atau bukan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar