Drama Musikal Bhumi Watu Obong Warnai Peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY

oleh -4105 Dilihat
oleh
jogja
Pementasan Drama Musikal Bumi Watu Obong di Taman Budaya Gunungkidul. (KH)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta genap berusia 11 tahun. Guna memperingatinya Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Gunungkidul menggelar berbagai rangkaian kegiatan.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Chaerul Agus Mantara mengatakan, rangkaian peringatan telah digelar sejak 11 Agustus lalu. Segenap agenda penyemarak akan berakhir hingga 11 September mendatang. Rangkaian kegiatan peringatan berupa pertunjukan atau pentas seni baik oleh padukuhan, kalurahan hingga kapanewon.

“82 event digelar padukuhan dan kalurahan, 108 event digelar kapanewon, kemudian Dinas Kebudayaan menggelar 13 event,” kata Agus dalam puncak peringatan UU Keistimewaan DIY, Kamis (31/8/2023) malam di Taman Budaya Gunungkidul (TBG).

Dalam puncak peringatan dihelat drama musikal Bhumi Watu Obong produksi UPT Taman Budaya Gunungkidul.

Dia menjelaskan, tema perigatan UU Keistimewaan kali ini yakni adeganing amarta. Jelasnya, keistimewaan dalam hal pelestarian budaya punya makna yang luas. Proses pelestarian tersebut senantiasa dibarengi dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat.

“Keistimewaan DIY punya semangat reformasi untuk pemberdayaan, tak lain guna menyejahterakan masyarakat Yogyakarta,” terang Agus Mantara.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta saat hadir mengutarakan, seni dan budaya lampau yang adiluhung memang perlu dilestarikan. Namun, masyarakat saat ini juga dapat berkreasi memunculkan seni budaya yang baru.

“Drama musikal Bhumi Watu Obong ini memuat kisah perjalanan Gunungkidul, dari masa lampau hingga saat ini,” ulas Sunaryanta.

Dia menyebut, ide dasar pementasan tersebut datang dari dirinya. Ia juga berharap, Dinas Kebudayaan Gunungkidul kelak menggarap kreasi baru berupa drama kolosal dengan tema Gandrung Gunungsewu dan Gandrung Maneges.

Sebagaimana diketahui, Drama Musikal Bhumi Watu Obong yang diproduksi UPT Taman Budaya Gunungkidul ini merupakan kolaborasi susunan gerak tubuh, syair, musik dan koreografi serta tari yang menggambarkan sejarah, resiliensi dan keuletan manusia Gunungkidul yang tinggal di kawasan Gunungsewu. Merefleksikan pula keceriaan dan optimisme masyarakat menatap masa depan Gunungkidul kedepan yang lebih gemilang. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar