PATUK, (KH),– Kemajuan pariwisata jangan sampai hanya menguntungkan pihak-pihak berkapital. Namun masyarakat bawah, lebih-lebih yang tinggal di kawasan destinasi wisata harus turut merasakan buah dari tingginya kunjungan wisatawan, demikian gagasan yang disampaikan Dr. Tugiman, tokoh asal Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul saat bertemu dengan pengelola, pegiat wisata sekaligus masyarakat yang tinggal di kawasan destinasi wisata di wilayah Kecamatan Patuk, Gunungkidul belum lama ini.
“Dengan adanya potensi wisata, Pemerintah harus memperhatikan kelompok masyarakat bawah agar taraf hidupnya naik,” kata Dr Tugiman di hadapan puluhan warga.
Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran itu menilai, manisnya sektor usaha pariwisata harus diupayakan agar dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat. Meski mata pencaharian mereka tidak langsung berkaitan erat dengan kegiatan pariwisata.
“Meski masyarakat profesinya sebagai petani, harus ada inovasi terhadapnya agar turut merasakan geliat pariwisata,” kata Kabid Organisasi KONI sekaligus Sekjen Komite Sepeda Indonesia Provinsi Jawa Barat itu.
Dr Tugiman mencontohkan, petani yang tidak memiliki usaha di kawasan destinasi wisata dapat menjadi penyedia oleh-oleh, cindera mata berupa kerajinan, penyuplai kuliner dan lain-lain.
Pihak terkait, sambung dia, bersama lintas sektor harus bersinergi memberikan rangsangan dan dorongan agar kelompok masyarakat marjinal dapat menangkap peluang pariwisata. “Misalnya pendampingan pengolahan hasil pertanian lokal sebagai oleh-oleh, atau pelatihan kerajinan sebagai cindera mata asli dari Gunungkidul,” imbuh Dr Tugiman.
Warga Dusun Gunung Butak, Desa Nglanggeran, Tumilan, usai mengikuti diskusi menilai bahwa gagasan Dr Tugiman sangat berpihak pada masyarakat bawah.
Jika Dr Tugiman dengan berbagai gagasannya tersebut memiliki kesempatan menempati posisi strategis sebagai penentu kebijakan dan penyusun program pemerintah maka dirinya yakin dampaknya akan dirasakan masyarakat luas.
Tak berbeda dengan Tumilan, tokoh warga Desa Watusigar, Pardi bahkan tanpa ragu menyebut, sosok Dr Tugiman merupakan calon pemimpin daerah dambaan masyarakat kecil. “Dirinya mudah berbaur dan cukup dekat dengan kalangan bawah,” katanya lugas. (Kandar/ advertorial profil tokoh publik)