WONOSARI, (KH),– Guna melestarikan keberadaan tradisi dan dan warisan leluhur berupa benda pusaka, Dinas Kebudayaan Gunungkidul bersama Komunitas Tosan Aji dan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta melangsungkan kegiatan jamasan tosan aji. Senin, (8/10/2018).
Kegiatan yang diikuti puluhan penggemar dan pelestari tosan aji ini dilaksanakan di Bangsal Sewokoprojo. Acara diawali dengan kegiatan sarasehan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan jamasan yang dilaksanakan pada 8-9 Oktober.
Dalam kegiatan Jamasan, dua pusaka Bangsal Sewokoprojo yakni Kanjeng Kiai Marga Salurung dan Kanjeng Kiai Pandaya Panjul ikut dijamasi.
Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono mengatakan, Sarasehan dan jamasan tosan aji adalah bentuk kepedulian Dinas Kebudayaan Gunungkidul terhadap pelestarian pusaka warisan leluhur.
“Yang kita lestarikan tidak hanya rasulan dan tarian saja, pusaka yang merupakan bagian dari warisan budaya juga ikut kita lestarikan” tutur Agus Kamtono.
Melalui kegiatan sarasehan dan jamasan tosan aji ini Dinas Kebudayaan Gunungkidul sebagai leading sector pelestarian dan pengendalian mutu kebudayaan di Gunungkidul berharap agar keberadaan tosan aji di Gunungkidul tetap lestari.
“Selain itu masyarakat baik pemilik maupun penggemar tosan aji semakin tercerahkan melalui ilmu maupun praktik jamasan yang telah diajarkan oleh narasumber dan para ahli,” tukasnya. (Kandar)