GUNUNGKIDUL, (KH),— Bulog menyalurkan bantuan beras dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada puluhan ribu Kelompok Penerima Manfaat (KPM) kategori Peserta keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Launching pendistribusian beras CBP dilakukan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Minggu (18/7) di gudang Bulog Logandeng Playen, Gunungkidul.
Pimpinan wilayah Bulog Yogyakarta, Johaeni mengatakan, penyaluran bantuan untuk wilayah DIY menyasar sejumlah 331.837 KPM. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul terdapat 95.371 KPM.
Pihaknya menjelaskan, bahwa beras bantuan ini memiliki kwalitas medium yang masih baru dan layak konsumsi. Saat ini di gudang Bulog Logandeng terdapat stok mencapai 40 ribu ton. Jumlah tersebut mampu menyuplai antara 4 sampai 5 bulan kedepan.
“Sementara untuk stok persediaan lain seperti gula, minyak daging juga masih mencukupi. Stok beras yang ada di Bulog Logandeng masih sangat mencukupi, apalagi di bulan Agustus nanti juga akan kembali menambah stok,” terang Johaeni.
Pihaknya berharap, dengan bantuan ini dapat bermanfaat kepada KPM. Pihaknya menilai bantuan pangan, seperti beras saat ini memang sangat dibutuhkan.
“Penyerahan bantuan dilakukan juga untuk membantu para petani agar harganya tetap stabil,” imbuhnya.
Lebih jauh disampaikan, untuk pemenuhan stok umumnya diambil dari petani langsung dari wilayah Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul sendiri.
Kepala Dinsos DIY, Endah Pamintarsih SH, mengatakan, bantuan ini merupakan progam reguler PKH dimasa pemberlakuan PPKM darurat. Dinsos juga memperpanjang pemberian bantuan tunai selama 2 bulan langsung senilai Rp600 ribu serta beras 10 kilogram tiap KPM.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas realisasi program tersebut melalui Kemensos. Bantuan- bantuan sangat bermanfaat, mengingat saat ini banyak warga terdampak Covid-19.
Bupati berharap, data-data penerima Bansos yang kurang akurat dapat terus di perbaiki.
“Sambil jalan kita benahi bersama, jangan sampai salah sasaran karena data yang kurang tepat dan akurat,” kata Sunaryanta.
Bersamaan dengan launching penyaluran, juga dilakukan uji tanak untuk mengetahui kualitas beras.
“Memang enak dan sangat layak di konsumsi,” kata Sunaryanta usai mencicipi nasi dari beras bansos yang didistribusikan. (Kandar)