SAPTOSARI, kabarhandayani.– Hari libur atau hari Minggu biasanya obyek wisata andalan Kabupaten Gunungkidul yaitu pantai menjadi serbuan wisatawan. Berbeda sekali dengan keadaan di bulan puasa ini, terjadi penurunan yang sangat signifikan.
Suasana nampak lengang di pintu tempat pemungutan retribusi (TPR) menuju obyek wisata Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan pada Minggu, 20/7/2014. Tiga petugas pemungut pun nampak santai.
“Sepi sekali walaupun hari Minggu,” ujar Sudaryono salah satu penjaga yang juga nampak mengantuk. sebab hanya sesekali turun dari pos penjagaan menghadang pengunjung untuk menarik karcis dengan tarif Rp 5 ribu untuk setiap orang, kemudian kembali bersandar lagi.
Ia menyampaikan bahwa berkurangnya pengunjung sangatlah mencolok, menurut prediksinya, angka penurunan diperkirakan 75% bahkan mencapai 85%.
Diungkapkan Sudaryono, dari pagi hingga tengah hari hampir tak ada pengunjung. Baru setelahnya ada satu, dua yang datang, sehingga menambah betah saja istirahat mereka di siang hari yang terik itu.
Sepertinya keadaan itu menjadi kesempatan mereka untuk mengumpulkan energi, karena sebentar lagi akan dikuras untuk melayani lonjakan pengunjung di H+2 lebaran nanti. Hampir dipastikan tak ada waktu untuk istirahat seperti pada hari ini.
“Nanti kalau libur Lebaran, tidak bisa istirahat Mas, bahkan kami kewalahan,” pungkas Sudaryono mengakhiri perbincangan. (Kandar/Hfs)
Suasana nampak lengang di pintu tempat pemungutan retribusi (TPR) menuju obyek wisata Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan pada Minggu, 20/7/2014. Tiga petugas pemungut pun nampak santai.
“Sepi sekali walaupun hari Minggu,” ujar Sudaryono salah satu penjaga yang juga nampak mengantuk. sebab hanya sesekali turun dari pos penjagaan menghadang pengunjung untuk menarik karcis dengan tarif Rp 5 ribu untuk setiap orang, kemudian kembali bersandar lagi.
Ia menyampaikan bahwa berkurangnya pengunjung sangatlah mencolok, menurut prediksinya, angka penurunan diperkirakan 75% bahkan mencapai 85%.
Diungkapkan Sudaryono, dari pagi hingga tengah hari hampir tak ada pengunjung. Baru setelahnya ada satu, dua yang datang, sehingga menambah betah saja istirahat mereka di siang hari yang terik itu.
Sepertinya keadaan itu menjadi kesempatan mereka untuk mengumpulkan energi, karena sebentar lagi akan dikuras untuk melayani lonjakan pengunjung di H+2 lebaran nanti. Hampir dipastikan tak ada waktu untuk istirahat seperti pada hari ini.
“Nanti kalau libur Lebaran, tidak bisa istirahat Mas, bahkan kami kewalahan,” pungkas Sudaryono mengakhiri perbincangan. (Kandar/Hfs)
