Bazar Ramadhan Sumbermulyo, Sayur Segar Dijual Setengah Harga

oleh -2474 Dilihat
oleh
Bazar sayur murah di Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek. Wonosari. (KH/ Edi Padmo)

WONOSARI, (KH),— Sebuah pasar dadakan digelar di Balai Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Sabtu (8/5/2021). Di bazar tersebut dijual berbagai macam sayur segar dengan harga hemat. Cukup setengah harga saja. Satu paket sayu- mayur yang berisi Loncang, Seledri, Sawi, Wortel, Buncis, Tomat yang dikemas dalam bungkus plastik dijual dengan harga Rp10.000,00. Selain itu juga dijual kemasan hemat cabai yang dijual Rp5.000,00 per kemasan.

Bazar Ramadhan tersebut digelar hasil kerjasama antara Pemerintah Kalurahan Sarwodadi, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan Pemerintah Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, yang dalam hal ini dilaksanakan oleh PKK Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek.

Menurut keterangan Budi Sampurna (52), Lurah Kalurahan Sarwodadi, yang secara langsung ikut mengawal di lokasi bazar mengatakan, kerjasama tersebut sudah dilakukan dua kali di Gunungkidul.

“Yang pertama di Kalurahan Mulo, waktu itu kami sediakan 200 lebih paket sayur, dan langsung habis,” terangnya.

Budi melanjutkan bahwa jalinan kerjasama berawal dari kehadiran dua Mahasiswa yang berasal dari Kalurahan Kepek, Wonosari yang KKN di desanya, desa Sarwodadi.

“Tempat kami merupakan sentra produksi sayuran, kami kulakan dari petani di sana, kemudian kami jual di Gunungkidul dengan selisih harga separuh dari harga sayur di sini,” lanjut Budi.

Menurut Budi, kendati sayur yang dia bawa dengan kendaraan Truk, dari Banjarnegara dijual dengan murah di Gunungkidul, tapi untuk kualitasnya tetap terjaga, karena dia mengambil langsung dari petani.

“Kendati dijual dengan harga separuh, tapi kami tetap bisa untung,” lanjut Budi.

Doris Setiawan (43), Dukuh Sumbermulyo menambahkan, pihaknya menyambut baik ajakan kerjasama menggelar bazar sayur itu.

“Sangat membantu masyarakat kami, di tengah sulitnya ekonomi akibat Pandemi, masyarakat kami bisa belanja sayur murah tapi tetap berkualitas,” terang Doris.

Paketan kemasan sayur ini memang tergolong hemat, satu paket jika dipasaran biasa bisa mencapai harga Rp20 ribuan lebih. Pada bazar dijual dengan harga Rp10 ribuan.

Bazar yang digelar hanya satu hari menyediakan 2.300 lebih paket sayuran hemat. Semua langsung dibeli oleh masyarakat Kalurahan Kepek yang berasal dari 10 padukuhan.

Yuni Astiwi (38), salah satu panitia bazar dari PKK Padukuhan Sumbermulyo menyatakan, untuk mengantisipasi kerumunan yang dilarang selama Pandemi, di samping penerapan Prokes di lokasi bazar juga disiasati dengan cara pembelian per RT.

“Setiap RT didata pembelinya, kemudian pembelian dilakukan oleh wakil RT, agar tidak terjadi kerumunan,” terang Yuni.

Sementara itu, ketua PKK Sumbermulyo, Qolimah (51) menyatakan, omzet kotor selama penjualan terkumpul sekitar Rp20 juta.

“Dari satu paket yang terjual, di ambil Rp1000,00 sebagai biaya akomodasi dan lain-lain. Kemudian sisanya masuk kas PKK,” terang Qolimah.

Siti (32), salah satu wakil pembeli dari RT 02, Padukuhan Sumbermulyo mengaku sangat antusias menyambut bazar Ramadhan yang menjual paket sayur murah. RT 02 yang diwakilinya dalam bazar ini berbelanja sampai habis Rp1,8 juta.

“Kami merasa sangat terbantu, paketan sayur jenisnya bervariasi, sayuran juga masih segar-segar. Jika belanja di pasar umum, harganya tentu akan lebih mahal,” ujar Siti.

Daerah Kalurahan Sarwodadi, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, Jawa Tengah, asal sayuran tersebut memang terkenal sebagai sentra sayuran. Lurah Sarwodadi yang langsung mengirim sayur ke Gunungkidul mengaku kegiatan tersebut dia lakukan untuk membantu warganya yang rata-rata menjadi petani sayur.

“Karena produksi sayur warga kami sangat banyak, tengkulak membeli dengan harga yang rendah, lalu saya punya inisiatif untuk kulakan dengan harga lebih tinggi dari tengkulak, lalu dijual di Gunungkidul. Kami tetap ada untung,” terang Budi Sampurna panjang lebar.

Budi Sampurna yang juga ketua paguyuban lurah se Kecamatan Pejawaran ini melanjutkan, dia juga senang berkunjung ke Gunungkidul, sekalian ingin belajar untuk mengelola wisata di desanya.

“Pengelolaan wisata di Gunungkidul banyak yang sukses beberapaa waktu lalu Kades dan Sekdes se kecamatan Pejawaran saya ajak untuk study banding pengelolaan wisata ke Gunungkidul,” pungkas Budi. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar