Baron Technopark Hasilkan 20 Meter Kubik air Tawar Dari Olahan Air Laut

oleh -
Menristekdikti ketika berada di Baron Technopark. KH/ Hari.
Menristekdikti ketika berada di Baron Technopark. KH/ Hari.

TANJUNGSARI,(KH),– Sebelum melaksanakan agenda peresmian prototipe sistem pengolahan air menggunakan tenaga surya di Desa Temuireng, Kecamatan Panggang, Menristekdikti, Mohamad Nasir menyempatkan berkunjung ke ke Baron Technopark, Kamis (1/2/2018).

Kehadirannya yang didampingi Wakli Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X dan Bupati Gunungkidul, Badingah, meninjau pusat pengembangan, edukasi dan pelatihan serta display energi baru terbarukan di Gunungkidul itu.

Menyambut kehadiran Menristekdikti, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Baron Technopark (BTP) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Ridwan Budi Prasetyo memaparkan kepada rombongan terkait keberadaan Baron Technopark.

Dipaparkan, BTP merupakan tempat Research and Development (R&D) atau penelitian dan pengembangan, pusat pelatihan serta promosi pemanfaatan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT). Saat ini dilengkapi dengan sistem teknologi EBT diantaranya, Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Surya, Bayu, Fuelcell dan  instalasi Biodiesel.

“Ada pula dua unit sistem desalinasi dari air laut menjadi air tawar dengan kapasitas 10 meter kubik per hari tiap unit. Selain menjadi pusat R&D BTP siap menjadi tempat pengolahan air minum yang mandiri energi,” terang Ridwan.

Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti berpesan agar desalinasi air laut untuk dikembangkan dengan cepat supaya dapat segera dimanfaatkan. Sehingga mendorong pemenuhan kebutuhan air. Kedepan wilayah Indonsia bagian timur dinilai sangat membutuhkan penerapan teknologi tersebut.

“Wilayah Indonesia timur sangat membutuhkan replikasi teknologi seperti ini,” ujar Mohamad Nasir. (Hari)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar