Bak Reservoir di Semin Senilai Rp3 Miliar Mampu Aliri 42 Hektar Lahan Pertanian

oleh -875 Dilihat
oleh
Irigasi
Bak reservoir irigasi pertanian dibangun di Karangsari, Semin, Gunungkidul guna mengoptimalkan sektor pertanian. (KH)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Keberpihakan pada sektor pertanian terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Wujudnya, diantaranya dengan penyediaan sarana irigasi guna mengoptimalkan keberadaan lahan pertanian.

Pemkab Gunungkidul, hari ini, Kamis (20/1/2022) meresmikan bak reservoir dan jaringan irigasi di Bendung Pakel, Kalurahan Karangsari, Kapanewon Semin, Gunungkidul.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP), Irawan Jatmiko menyampaikan, bak reservoir menghabiskan biaya lebih dari Rp3 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Irigasi 2021.

“Keberadaan bak reservoir mampu meningkatkan produksi hasil pertanian masyarakat,” kata Irawan.

Dia mengungkapkan, sebelumnya bendung yang telah dibangun lebih dulu hanya mampu mengaliri lahan sawah seluas 2 hektare. Kini, kemampuannya dari sisi cakupan distribusi airnya meningkat cukup jauh. Bendung yang dilengkapi bak reservoir yang berada di ketinggian mampu mengairi lahan seluas 42 hektar.

Secara teknis dijelaskan, air di bendung disedot naik ke bak reservoir menggunakan pompa submarsible. Kemudian air didistribusikan secara gravitasi ke lahan pertanian warga.

“Mampu menyasar Daerah Irigasi (DI) pada lahan di 3 padukuhan, yakni Kweni, Wates, dan Bedongan,” jelas Irawan.

Dengan begitu, potensi hasil panen Padi dan tanaman Palawija di wilayah tersebut sangat mungkin mengalami peningkatan. Sebab, sebelumnya petani hanya mampu satu kali panen saja tiap tahun. Kedepan, dengan hadirnya bak reservoir diperkirakan mampi panen sebanyak 2 kali.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menegaskan, meski Pemkab gencar pada sektor wisata, sektor pertanian tidak lantas dilupakan.

Irigasi
Bak reservoir sarana irigasi di Karangsari, Semin, Gunungkidul. (KH)

“Kedepan bendung masih bisa dinormalisasi agar volume cadangan airnya meningkat. Pantauan saya mengalami pendangkalan, nanti program selanjutnya bisa tindaklanjuti lagi,” kata dia.

Sunaryanta berpesan agar warga melalui kelompok pengelola merawat dengan baik sarana irigasi yang telah dibangun, serta memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Di tempat berbeda, di Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop, Sunaryanta juga meresmikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sumur bor berikut fasilitas penunjangnya menghabiskan dana sebesar Rp2,7 miliar.

Adapun infrastruktur sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat, selain sumur bor juga dibangun jaringan perpipaan sepanjang 2,5 kilometer, pompa, bak booster, dan untuk Sambungan Rumah (SR) melalui perpipaan sepanjang 7.240 meter.

SR yang telah direalisasikan ada sebanyak 500 unit, antara lain, di Kalurahan Bohol 173 SR, Kalurahan Tileng 173 SR, dan Kalurahan Pucung sebanyak 154 SR.

Lurah Bohol, Margana mengutarakan, keberadaan SPAM mampu memproduksi air selama 24 jam. Warga yang terjangkau SR kelak tak akan mengalami kesulitan dalam hal pemenuhan air meski musim kemarau. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar