“Upacara adat terlaksana atas kerjasama Desa Budaya Giripurwo bersama Dinas Kebudayaan DIY. Tahun ini upacara dikemas lebih menarik oleh panitia yang dimotori oleh pendamping desa budaya,” terang Supriyadi.
Dari ribuan orang yang hadir sebanyak 90 persen diantaranya mengenakan busana jawa gaya Yogyakarta. Selain warga masyarakat Giripurwo, banyak pengunjung dari berbagai wilayah turut serta dalam acara. Warga memulai ritual babat dalan dengan berjalan kaki menembus hutan dan semak belukar sejauh 2 kilometer dari pemukiman menuju pusat upacara adat.
Berada disebuah tempat yang cukup terpencil serta dianggap sakral, dilangsungkan upacara kenduri dan kembul bujana atau makan bersama. Keberadaan dua petilasan yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat setempat menjadi alasan dipilihnya tempat tersebut sebagai lokasi upacara.