PLAYEN, kabarhandayani,– Pendiri sanggar seni B45iyo, Wahyudi, S.Sos mengungkapkan keoptimisannya terhadap sanggar seni yang baru saja ia bangun, mampu mengembangkan dan mempopulerkan seni pewayangan dan pedalangan di Gunungkidul, khususnya bagi anak-anak. Ia juga optimis masyarakat nantinya juga semakin bisa mencintai seni pewayangan.
“B45iyo bukan sekolah formal, tapi sebuah sanggar yang kami kemas untuk memberikan ruang berekspresi bagi anak-anak dalam dunia pedalangan. Sayang sekali kalau bakat anak-anak yang begitu istimewa tanpa ada sarana memadai,” jelas Wahyudi, Sabtu (2/8/2014).
Ia menambahkan, Basiyo sebagai tempat untuk pengembangan dan pelestari pedalangan juga ingin menumbuhkan kepercayaan pada masyarakat, bahwa dalang-dalang di Gunungkidul telah mengalami regenerasi. Pedalangan yang saat ini mulai tergerus oleh budaya moderen, lanjut Wahyudi, harus ditunjukan pada masyarakat, bahwa seni ini akan tetap lestari.
“Kalau ditanya visi misi kami tak pernah menulis visi dan misi. Yang pasti kami telah memulainya dengan tujuan dan perencanaan yang jelas. Bagi saya action adalah yang pertama, soal visi misi itu siapa saja bisa menulisnya. Terkadang bicara soal visi misi adalah bahasa yang terlalu rumit,” lanjut Wahyudi.
Memerlukan modal cukup besar untuk melakukan action seperti yang Wahyudi ungkapkan. Ratusan juta ia gelontorkan untuk pendirian sanggar seni ini. Dalam peresmian sanggar pun, acara telah dilaksanakan secara akbar yaitu dengan diadakan pementasan wayang kulit dengan 8 dalang dalam satu malam. Hal ini ia usahakan demi menciptakan kepercayaan diri, masyarakat, dan pemerintah.
“Di satu sisi kami juga berharap pada pemerintah untuk memberikan perhatian. Tapi selama ini pemerintah yang mana yang akan bisa membantu saya kurang paham,” ujarnya.
Berbekal dari penggabungan pelaku seni di berbagai kecamatan di Gunungkidul, Wahyudi memiliki harapan besar terhadap perkembangan B45iyo. Ia menyadari, eksistensi dari sanggar seni yang selama ini dirintisnya tak akan berjalan sesuai tujuan tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk para penyandang dana yang sudi turut berpartisipasi.
“Selain itu, B45iiyo juga tak akan menjadi besar tanpa dukungan dana yang memadai. Maka kita juga mulai menjalin kerja sama dengan berbagai pihak demi kelangsungan sanggar. Seperti beliau-beliau yang ada di IKG telah sanggup turut membantu, ini adalah modal awal bagi masa depan kami,” tuturnya.
Seperti pada pemberitaan KH sebelumnya, sanggar seni B45iyo merupakan sebuah wadah untuk memfasilitasi bakat anak-anak dalam dunia pedalangan. Tujuannya agar regenerasi dalang tetap terjaga sehingga seni pewayangan tetap lestari dan dicintai masyarakat.
Sanggar seni ini akan mengajarkan seni pewayangan gaya Yogyakarta. Nama yang diambilnya pun membawa nama Yogyakarta dan bukan sekedar lingkup kabupaten, dengan harapan bisa membawa nama Yogyakarta agar lebih dikenal dunia.(Maryanto/Tty)