WONOSARI, (KH),– Antrian pasien berjubel selalu terjadi setiap pagi pada hari efektif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari. Kondisi tersebut terjadi lantaran banyaknya masyarakat yang ingin mengakses layanan kesehatan di Poli RSUD.
RSUD Wonosari sebelumnya telah melaunching aplikasi berbasis android benama Pathilo. Pathilo digagas untuk mempermudah pasien mendaftar berobat. Sistem tersebut digadang dapat memangkas waktu proses pendaftaran pasien sehingga tidak menumpuk.
Kenyataannya, semenjak dilaunching pada Mei 2018 lalu peningkatan pengguna aplikasi Pathilo belum sesuai yang diharapkan. “Progres penggunanya tak naik signifikan. Dari sekitar 250-350 pasien setiap harinya hanya 10 persen saja yang mendaftar pakai Pathilo,” ujar Direktur RSUD Wonosari, dr. Heru Sulistyowati, Sp. A., Jum’at, (8/11/2019).
Menurutnya, berdasar penelusuran, minimnya pengguna aplikasi Pathilo sebagai media pendaftaran karena pasien sebagian besar cenderung didominasi lansia. Sementara pendamping berobat baik anak maupun cucu juga belum banyak yang akrab mengoperasionalkan aplikasi tersebut.
“Aplikasi itukan harus download, instal dan mengoperasikan. Tak banyak yang langsung dapat menyesuaikan,” kata dr Heru Sulistyowati.
Fakta Pathilo belum mampu mengurangi tumpukan pasien setiap harinya, dalam waktu dekat pihaknya merencanakan terobosan lagi. Sistem layanan pendaftaran nanti akan dilayani menggunakan fitur Short Massage Service (SMS) dan Wahtsup (WA). Dua cara tersebut dinilai lebih populer bagi pengguna HP pada semua kelompok umur.
Diungkapkan, layanan tersebut direncanakan dimulai tahun depan. “Mudah-mudahan Januari 2020 sudah bisa dimulai,” imbuh dr Heru.
Secara teknis, pihak RSUD menyediakan nomor pendaftaran. Masyarakat yang menginginkan berobat tinggal WA dan SMS ke nomor operator tersebut. “Dua petugas yang akan kami siapkan untuk melayani pendaftaran ini. Diawal layanan pendaftaran akan dilayani pada jam kerja,” tukas dr Heru. (Kandar)