Antisipasi Pelajar Terlibat Klitih, Wakapolda DIY Minta Orang Tua Awasi Anak

oleh -
oleh
Klitih
Tengah: Wakapolda DIY, Brigjen Polisi R. Slamet Santoso, kiri : Kaplores Gunungkidul, AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah. Kanan : Camat Saptosari, Akirno, S.Sos. M.Si.
iklan dprd

GUNUNGKIDUL, (KH),– Wakapolda DIY, Brigjen Polisi R. Slamet Santoso meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (27/11/2021).

Disela kunjungan pihaknya menyampaikan imbauan kepada orang tua untuk mengawasi anaknya masing-masing. Pihaknya menilai peran orang tua sangat besar menjaga anak agar tidak terlibat kekerasan jalanan.

Wakapolda juga mengaku telah bekerjasama dengan Disdikpora di masing-masing kabupaten dan kota untuk meminimalisir kekerasan jalanan atau disebut Klitih. Upaya yang dilakukan mencakup tindakan preemtif, preventif dan penegakan hukum.

Preemtif berupa pendataan sekolah yang informasinya ada geng sekolah atau geng motor. “Kami melakukan sosialisasi, pembimbingan dan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Bersamaan juga menggelar razia,” kata Wakapolda.

iklan golkar idul fitri 2024

Terangnya, razia secara khusus menyasar sekolah yang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Siswa diperiksa sebagai antisipasi kepemilikan senjata tajam dan barang bawaan lain yang tidak sepantasnya dimiliki.

Adapun untuk upaya preventif, kepolisian melakukan patroli berskala besar. Baik secara mandiri oleh petugas kepolisian maupun bersama-sama dengan petugas dari satuan lain, seperti Sat Pol PP dan TNI.

“Yang tidak kalah penting orang tua harus menjaga anaknya, jangan sampai orang tua pasrah sepenuhnya ke sekolah atau guru. Sebab, dalam sehari, 70 persen diantaranya anak berada di rumah,” tandas R. Slamet Santoso.

Pihaknya mengajak orang tua bijak dalam mendidik dan mengawasi anak. Peristiwa kejahatan jalanan yang terjadi dan melibatkan pelajar tidak bisa dilepaskan dari faktor pengasuhan orang tua.

“Tergantung bagaimana para orang tuanya mengawasi anak. Diantaranya juga jangan sampai memfasilitasi anak dengan kendaraan manakala belum waktunya. Jika tidak, sama saja pelan-pelan membunuh anak itu sendiri,” tegasnya.

Pihaknya berharap dengan segenap langkah antisipasi tersebut aksi kejahatan jalanan bisa diminimalisir.

Berdasar pemetaan, wilayah Gunungkidul relatif aman dari tindakan kejahatan jalanan. Adapun yang intensitas peristiwanya tinggi berada di wilayah Kartamantul atau Yogyakarta, Sleman dan Bantul.

“Seluruh kabupataen kita pantau dan awasi,” tandasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar