“Semoga bantuan ini bermanfaat sehingga menunjang kesejahteraan masyarakat. Semoga para mitra binaan dapat terus berkembang dan siap menghadapi persaingan global yang semakin pesat,” harap Adi Nugroho
Ditambahkan Pandu Purnama, fasilitas sarana penggergajian kayu dapat menekan biaya operasional dan biaya produksi. “Sebab tidak perlu jauh- jauh untuk sekedar menggergaji kayu sehingga dapat memenuhi pesanan tepat waktu,” jelasnya.
Sebelumnya, untuk memenuhi pesanan lokal maupun non lokal paguyuban melaksanakan proses produksi penggergajian secara manual. Jika tidak perlu menempuh jarak cukup jauh untuk menemukan fasilitas penggergajian.
“Sehingga proses produksi memerlukan waktu satu minggu. Dengan adanya bantuan sarana prasarana berupa fasilitas penggergajian ini, proses produksi kami lebih cepat, setidaknya tiga hari dapat selesai,” tutur Ismadi salah satu anggota paguyuban penerima bantuan.
Sebagaimana diketahui, Paguyubn penerima bantuan terdiri dari 60 anggota. Hasil produk batik kayu utamanya topeng mampu merambah pasar ekspor ke Asean, seperti ke Malaysia dan Jepang serta ke Timur Tengah, Australia, dan Belanda.
Dalam kesempatan penyerahan, Bupati Gunungkidul, Badingah memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada PT Angkasa Pura yang telah banyak memberikan bantuan di Gunungkidul. “Kami bersyukur, semoga keberadaan sarana prasarana penggergajian turut menunjang perkembangan pariwisata dari segi souvenir. Pariwisata memang memberikan multiplier effect yang sangat luar biasa,” ucap Badingah bangga. (Kandar)