GUNUNGKIDUL, (KH),– Kasus kematian pasien yang terpapar Covid 19 di Gunungkidul sampai saat ini mencapai angka 47 orang. Hampir separuh dari angka itu terjadi di awal bulan hingga pertengahan Jamuari 2021. Dari data yang didapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, dari tanggal 1 Januari hingga 18 Januari 2021, tercatat 20 pasien Covid-19 meninggal dunia. Dengan kata lain hampir tiap hari terjadi kasus pasien Covid-19 meninggal dunia.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi irawati menyatakan, terkait angka kematian pasien Covid-19 di Gunungkidul yang melonjak tajam, pihaknya mengakui ada kekurangan sarana dan prasarana perawatan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit.
“Disamping faktor penyakit penyerta dari Pasien, terus terang kami juga kekurangan sarana dan prasarana perawatan,” ujar Dewi saat dihubungi, Senin (18/1/2021) lalu.
Data kematian terkonfirmasi positif jika diklasifikasikan dari segi umur, ternyata beragam. Pasien Covid-19 termuda terlacak oleh petugas Puskesmas Playen di tanggal 7 Januari lalu, yaitu anak perempuan usia 10 bulan asal Kapanewon Playen. Adapun kematian dengan usia tertua dialami pasien berusia 79 tahun.
“Ada tiga kasus untuk Lansia, yakni di tanggal 9 Januari perempuan asal Kapanewon Semin. Tidak ada keterangan mengenai riwayat, dan perempuan asal Kapanewon Playen untuk riwayat dalam pelacakan petugas Puskesmas,” imbuhnya.
Untuk kasus pasien meninggal dengan riwayat penyakit penyerta didominasi oleh penyakit Jantung. Seperti dialami laki-laki usia 60 tahun dari Kapanewon Ponjong. Meninggal dengan riwayat penyakit jantung pada 2 Januari 2021. Kasus kematian dengan penyerta penyakit jantung yang lain terjadi pada tanggal 6 Januari 2021 dialami perempuan 67 tahun asal Kapanewon Playen. Selain memiliki riwayat penyakit jantung juga mengalami sesak nafas.
“Dalam laporan kami juga tercantum, seorang pasien yang meninggal setelah menyelenggarakan hajatan, yaitu terjadi pada tanggal 4 Januari 2021. Dalam laporan ditulis laki-laki berusia 52 tahun,” terang dia.
Kasus kematian dengan status positif Covid-19 terakhir dilaporkan terjadi Senin (18/1/2021). Dialami seorang pasien perempuan berusia 79 asal kapanewon Paliyan. Adapun riwayatnya masih dalam pelacakan petugas Puskesmas.
Sementara itu, Untuk total terkonfirmasi positif sampai hari Selasa, (19/1) ada 1225 kasus. Sembuh 938 kasus, masih dalam perawatan 240 kasus.
Dewi juga menyatakan, bahwa angka kematian pasien yang tinggi di bulan Januari ini, karena pihak rumah sakit kekurangan tempat tidur kritikal. “Kami kekurangan tempat tidur kritikal, sehingga saat ada pasien yang membutuhkan tetapi penuh, hingga akhirnya meninggal,” kata Dewi.
“Saat ini masih 5 tempat tidur. Minggu depan ditargetkan bertambah menjadi 10 tempat tidur kritikal” tukas Dewi. [Edi Padmo]