Air Terjun di Desa Wisata yang Peroleh Pengakuan UNWTO Hancur

oleh -25535 Dilihat
oleh

GUNUNGKIDUL, (KH),– Terdampak pembangunan jalan Tawang-Ngalang, air terjun Kedung Kandang Hancur. Air terjun di Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul yang terkenal karena punya air terjun bertingkat atau berundak kini porak poranda.

Marketing pengelola destinasi wisata air terjun, Heru Purwanto mengatakan, pembangunan jalan oleh Pemda DIY tersebut diakui sudah didahului sosialisasi.

“Kami memperoleh keterangan bahwa jalan melintas di atas air terjun, pakai jembatan,” kata dia saat ditemui di Nglanggeran Selasa, (11/4/2023).

Namun, dia baru tahu setelah pengerjaan dilakukan air terjun tetap terdampak. Pada realisasinya, tiang jembatan dibangun di kawasan air terjun.

Praktis lansekap air terjun ditata sedemikian rupa menggunakan alat berat untuk membuat tiang jembatan.

Selain ditata, kawasan air terjun berundak juga terturup material batu dan tanah akibat proses penataan. Termasuk tertimbun material bahan pembangun tiang jembtan.

Pihaknya menyayangkan hal itu terjadi. Namun, dia juga tak menampik jalan yang dibangun nanti punya manfaat besar. Sebagai akses dari dua wilayah yang dihubugkan.

Kawasan air terjun Ditutup

Akibat dari pelaksanan pembangunan jalan yang berdampak lansgung pada destinasi air terjun, maka pihak Pokdarwis menutup kawasan air terjun untuk kunjungan. Penutupan dia prediksi akan berlangsung sangat lama sesuai lama proses pengerjaan jalan.

“Kami kehilangan salah satu icon,” tuturnya.

Akan tetapi, dalam kawasan destinasi tersebut air terjun bukan satu-satunya spot yang bisa dikunjungi. Sebab, di bagian atas ada layanan wisata lain yang masih bisa dinikmati. Di bagian atas air terjun sudah tersedia fasilitas glamping yang dilengkapi pendapa pertemuan.

Wahana wisata di atas air terjun Kedung Kandang. (KH/ Kandar)

Tak sebatas itu, dari kawasan glamping, pengunjung bisa menikmati panorama indah lembah ke arah selatan, barat dan timur.

“Air terjun saja yang tidak bisa dikunjungi. Sementara wahana lainnya tetap dibuka untuk wisatawan,” jelasnya.

Ketua Pokdarwis, Mursidi menambahkan, Air Terjun Kedung Kandang merupakan salah satu daya tarik Desa Wisata Nglanggeran. Adapun air terjun ini bersifat musiman, alias hanya terlihat saat musim hujan.

Terlebih Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu desa wisata yang sudah mendapat pengakuan secara internasional. Datangnya penghargaan dari UNWTO.

Pihaknya mengaku tak bisa berbuat banyak. Sebab pembangunan jalan sudah menjadi kebijakan dan program Pemda DIY.

“Ini sudah kebijakan pemerintah, mau tidak mau harus mengikuti,” ujar Mursidi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan sejauh ini terus berkoordinasi dengan pihak terkait diantaranya membicarakan rencana yang berkaitan dengan kawasan wisata tersebut.

“Koordinasi diantaranya membahas rencana pengembangan kawasan. Wacana-wacana muncul, seperti rekayasa pengganti air terjun dan lain-lain,” kata Hary

Sekilas tentang Air Terjun Kedung Kandang

Air Terjun Kedung Kandang sebelum rusak. ( Sumber : Gunungkidulkab.go.id)

Melansir Gunungkidulkab.go.id, Air Terjun Kedung Kandang berlokasi di Desa Wisata Nglanggeran, tepatnya terletak di Gunung Butak, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Tersembunyi di antara hamparan sawah.

Air Terjun Kedung Kandang memiliki panorama alam yang mempesona. Ciri khas dari air terjun ini unik, yakni air yang jatuh bertingkat atau berundak. Bentangan batuan yang dilintasi air seperti anak tangga yang terbentuk dari tebing-tebing batuan vulkanik.

Untuk menuju Air Terjun Kedung Kandang dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari pusat Kota Yogyakarta. Selanjutnya untuk tepat menuju lokasi Air Terjun Kedung Kandang, pengunjung harus melakukan tracking sekitar 900 meter.

Air terjun tersebut merupakan salah satu icon bagi Desa Wisata Nglanggeran selain, Gunung Api Purba, Embung, dan kampung Pitu. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar