Agar Herd Imunity Terbentuk, Vaksinasi Harus Menyasar 70 Persen Lebih Penduduk Gunungkidul

oleh -
oleh
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty (berjilbab) saat memberikan keterangan pers. (KH/Kandar)
iklan dprd

WONOSARI, (KH), — Vaksin Sinovac tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Senin (25/1/2021) siang. Tahap pertama vaksinasi diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) di berbagai fasilitas kesehatan diantaranya Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas.

Kepala Dinkes Gunungkidul, dr Dewi Irawati mengungkapkan, tahap selanjutnya vaksinasi akan menyasar masyarakat Gunungkidul. Sejauh ini pihaknya masih menunggu informasi dan tahapan mengenai distribusi vaksin berikutnya.

Jika nanti saatnya tiba, pihaknya mengajak masyarakat untuk mendukung tindakan vaksinasi yang akan dilakukan.

“Agar efektif, vaksinasi harus menyasar 70 persen lebih penduduk di Gunungkidul,” ujar dia usai menerima kedatangan vaksin.

iklan golkar idul fitri 2024

Jika sudah tercapai, diharapkan herd imunity atau kekebalan kelompok akan terbentuk. Sehingga pencegahan penularan Covid-19 berhasil. Dengan begitu, Gunungkidul terbebas dari pandemi.

“Kami imbau siapapun yang nanti masuk kriteria divaksin untuk mengikutinya. Jika tidak kita sulit mencapai herd imunity,” ujar Dewi.

Pihaknya tidak menampik, penolakan vaksin berisiko dilakukan masyarakat dengan berbagai alasan. Ada alasan khawatir soal keamanan vaksin, alasan pandangan yang berbasis agama hingga takut disuntik.

“Vaksin sudah melalui tahapan yang panjang dan ketat. Keamanan dan jaminan sesuai hukum Agama semua sudah dilewati,” tegas Dewi.

Maka dari itu, pihaknya mengajak masyarakat turut serta meyukseskan vaksinasi yang akan dilaksanakan nanti.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Gunungkidul, Abdul Azis ikut menegaskan, vaksin sudah melalui mekanisme penelitian sejauhmana efikasi dan efektivitasnya.

“Vaksinasi sebagai upaya perlindungan masyarakat dari penyakit. Sama dengan pengalaman vaksin-vaksin sebelumnya, seperti BCG, DPT, Polio, Tetanus, dan lain-lain,” jelas Abdul Azis.

Pihaknya yakin, masyarakat sudah belajar dan berpengalaman dengan tindakan vaksin, bahwa vaksin benar-benar menjaga kesehatan. Meski memang, vaksin tidak memberikan kekebalan 100 persen pada tubuh.

“Meski sudah divaksin masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Kalau toh terkena Covid-19 vaksin nanti akan berperan mungurangi tingkat keparahan yang dialami pasien,” beber dia.

Vaksin, dijelaskan lebih jauh, akan diberikan dua kali. Setidaknya diberi rentang waktu 14 hari sejak vaksin pertama disuntikkan.

Kemudian, kekebalan tubuh akan terbentuk kurang lebih selama 1 bulan. Selepas itu diharapkan masyarakat akan terlindungi dari virus Covid-19. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar