GUNUNGKIDUL, (KH),– Kabupaten Gunungkidul memiliki kekayaan destinasi wisata alam melimpah. Mulai dari pantai, Gunung, hingga sungai. Salah satu yang menarik yakni Gua Song Gilap di Padukuhan Klumpit, Kalurahan Kenteng, Kapanewon Ponjong.
Gua ini berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat Pemerintahan Gunungkidul di Kapanewon Wonosari. Meski belum terlalu dikenal, Gua Song Gilap memiliki keunikan tersendiri jika dibanding wisata gua yang lain. Gua ini memiliki bagian yang disebut istana ornamen.
Istana ornamen itu terletak di salah satu ujung gua. Di istana ornamen itu ada banyak batu berbentuk mirip jamur dan bunga teratai. Untuk menuju ke istana ornamen itu membutuhkan waktu dua jam dari mulut gua. Perjalanan dari mulut gua pun tidak mudah karena harus menyusuri sungai dengan kedalaman sekitar satu meter.
Ketika sampai di istana ornamen itu, wisatawan harus menaati aturan di dalam gua. Pengunjung dilarang menyentuh batu-batu kapur mirip jamur dan bunga teratai karena dapat mengganggu ‘pertumbuhan’ batu yang dibentuk oleh aliran air.
Selain istana ornamen, stalagmit dan stalagtit gua juga tak kalah indah. Untuk bisa menikmati keindahan gua Song Gilap, layanan pemanduan susur gua ditawarkan pengelola dengan biaya Rp750 ribu per paket untuk lima orang. Peralatan maupun fasilitas untuk konsumsi juga sudah disediakan.
Gua Song Gilap juga merupakan sumber air utama warga Padukuhan Klumpit untuk kebutuhan sehari-hari. Sekitar tahun 1987 Pemerintah Jepang pernah memberikan bantuan berupa pompa air tenaga surya di gua ini. Setelah 10 tahun pompa rusak dan tidak bisa diperbaiki. Sehingga saat ini tinggal bekas bangunannya saja.
Untuk masuk ke dalam gua wisatawan dipermudah dengan bekas tangga fasilitas pompa air bantuan dari Jepang. Kondisinya masih kokoh dan bagus. Tantangan yang mulai menguji adrenalin ada ketika mulai masuk ke dalam perut Gua Song Gilap. Kondisi bebatuan yang licin, serta aliran sungai mewarnai pelurusuran ke dalam gua. Menantang sekali bukan!