Uji Coba KBM Tatap Muka Akan Dimulai Awal Januari Mendatang

oleh -1215 Dilihat
oleh
Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid. (KH/ Kandar)

WONOSARI,( KH),– Badai Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 silam, sampai saat ini masih menyisakan banyak polemik di segala lapisan masyarakat. Perubahan ritme perikehidupan di segala lini memaksa masyarakat untuk menyesuaikan kegiatan sehari-hari dengan kebijakan pemerintah dalam rangka agenda nasional mengatasi penyebaran Pandemi ini.

Pun juga dengan metode pembelajaran yang selama ini di terapkan, sistem BDR (Belajar Di Rumah), secara daring menjadi sebuah Instruksi dan solusi bagaimana agar anak anak masih bisa belajar sekaligus untuk meminimalisir penularan Pandemi.

Setelah lebih dari 10 bulan sisten BDR dengan pembelajaran daring ini berjalan, persoalan dan kegelisahan mulai timbul, baik anak-anak sekolah dan orang tua wali murid. Kebosanan anak-anak sekolah mulai tampak. Untuk orang tua murid, kebutuhan HP Android dan kuota yang harus selalu siap juga merupakan persoalan tersendiri. Karena diketahui bersama, akibat Pandemi ini, perekonomian secara umum masyarakat juga ikut terdampak.

Dorongan dan aduan masyarakat yang mulai banyak muncul akhirnya direspon oleh Menteri pendidikan Republik Indonesia Nadhiem Makarim. Dalam pernyataannya Nadhiem mengatakan bahwa uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan di mulai awal Januari mendatang, tetapi tetap  harus dengan memenuhi protokol kesehatan yang ketat. Pernyataan Menteri Pendidikan ini segera direspon oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan, uji coba KBM tatap langsung akan di mulai bulan Januari. Tentu setelah dengan pertimbangan Penilaian Akhir Semester usai akhir tahun 2020 ini.

“Untuk berapa lama masa uji coba ini nantinya menyesuaikan dengan eskalasi penyebaran covid19 usai sekolah kembali dibuka,” ujarnya.

“Kita semua harus maklum, kita memang harus among kahanan. Pembelajaran jarak jauh memang tidak bisa maksimal,” kata Bahron, Senin (23/11/2020).

Dalam persiapan KBM tatap muka ini Bahron sebagai Kepala Disdikpora Gunungkidul harus memastikan fasilitas protokol kesehatan seluruh sekolah di Gunungkidul sudah siap. Misalnya saja seperti fasilitas cuci tangan dan masker cadangan.

“Untuk pengadaan juga menggunakan bantuan operasional,” jelas Bahron.

Untuk memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah pihak Disdikpora juga akan melakukan koordinasi dengan seluruh kepala sekolah di Gunungkidul mengenai skema KBM di tengah pandemi. Terutama untuk jaga jarak antar satu siswa dengan siswa lainnya.

Dengan sosialisai ini pihak Disdikpora minta sekolah agar selalu patuh dan disiplin dalam menjaga protokol kesehatan

Sistem pelajaran BDR dan Daring di akui oleh Dinas memang menemui banyak kendala  diantaranya Interaksi antar guru dan murid sangat minim, sehingga pengembangan nilai kompetensi dasar masing-masing siswa tidak bisa maksimal.

“Soal nanti skemanya seperti apa ini masih dalam pembahasan. Istilahnya untuk memperbaiki pembelajaran selama BDR pungkas Bahron.

Dihubungi secara terpisah, Kepala SMPN 1 Tepus, Heriyanto mengatakan, bahwa sekolahnya sudah siap melaksanakan KBM tatap muka. Termasuk juga dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi, pihak Sekolah sudah menyiapkan.

“Semua sudah siap untuk menyambut kembalinya KBM di masa pandemi,” tandas Heri. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar