GUNUNGKIDUL, (KH),– Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2020 ini melaksanakan kegiatan penelitian melalui progam penelitian dan pengembangan yang diampu Subbid Penelitian dan Pengembangan.
Saat ditemui di ruangannya, Kepala Bidang Litbang dan Pengendalian BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul, Rismiyadi Sp. M. Si, Jumat (20/11/2020) mengatakan, kerjasama penelitian dijalin dengan perguruan tinggi maupun lembaga peneliti baik yang ada di DIY maupun Jateng untuk melaksanakan sharing pendanaan kerjasama penelitian.
“Kerjasama ini terutama ditujukan bagi perguruan tinggi maupun lembaga peneliti yang telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,” kata Rismiyadi.
Penelitian menyesuaikan kondisi aktual yang terjadi di tengah masyarakat. Pada penelitian tahun ini mengusung tema “Bangkit dari Covid 19 Menuju Masyarakat Gunungkidul yang Tangguh, Produktif dan Berdaya saing”.
Kerjasama penelitian kali ini menggarap 10 judul penelitian yang dilakukan oleh tiga lembaga meliputi: 2 Judul dikerjakan Universitas Tidar Magelang, 3 judul digarap BPTBA LIPI dan 5 Judul dikerjakan oleh Universitas Gunungkidul. Keseluruhan penelitian ditarget harus rampung pada bulan November ini.
Rinci Rismiyadi sebutkan, adapun judul penelitian tersebut meliputi : 1. Strategi Adaptasi Pokdarwis Gunungkidul Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Pada Saat dan Pasca Covid 19, 2. Kinerja Pegawai Pada Masa Pandemi Covid-19 studi Pada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, 3. Implementasi Model Pendampingan Kewirausahaaan Dengan Prinsip The Great Techopreneur (Tgt) Bagi UMKM Terdampak Covid- 19 Di Kabupaten Gunungkidul.
Judul ke 4 yakni Pembangunan Ketahanan Ekonomi dan Pangan di Perdesaan Mandiri Berbasis Nilai Tambah Dalam Pandemi Covid- 19, 5. Identifikasi dan Penanganan Warga Korban Pemutusan Hubungan Kerja Dampak Pandemi Covid 19 di Kapanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul, 6. Analisis Pertisipasi Anggaran Disabilitas Pada Peningkatan Program Dan Anggaran Untuk Disabilitas Gunungkidul.
Lantas yang ke 7 berjudul Kesadaran Inventarisasi Produk Pada UMKM Yang Dikelola Difabael Di Gunungkidul. 8. Nugget Ikan Subtitusi Daun Kelor, Produk Pangan Fungsional Untuk Menurunkan Resiko Stunting, 9. Identifikasi Potensi Limbah Cangkang Telur Sisa Penetasan Telur dan Pabrik Penggolahan Makanan Di Kapanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul, serta 10. Peningkatan Nilai Tambah Produk Melalui Penerapan High Quality Packging dan Solid Adsorbent Untuk Memperpanjang Masa Simpan dan Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM Kabupaten Gunungkidul.
“Kerjasama penelitian ini merupakan upaya mengurai persoalan serta menjadi alternatif pengentasan persoalan terkait pandemic covid 19 yang sedang terjadi dan melanda semua Negara yang berdampak pada semua sektor kehidupan manusia,” ungkap Rismiyadi.
Lebih jauh disampaikan, tema ini diangkat agar masyarakat Gunungkidul mampu bangkit dari keterpurukan akibat wabah covid tersebut serta tetap produktif dalam berusaha dan berkarya demikian juga produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi. Melalui hasil penelitian kerja sama ini nanti akan dirumuskan dan ditidak lanjuti menjadi suatu kebijakan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang akan dituangkan dalam keputusan Bupati baik berupa: Peraturan Bupati (Perbup), Surat Keputusan (SK), dan Surat Edaran (SE).
Menurutnya, kebijakan yang dirumuskan tersebut harus berkualitas, serta didukung data yang valid, informasi yang faktual, dan direkomendasikan atas hasil analisis yang akurat, maka harus melalui hasil penelitian dan pengembangan.
“Atas dasar itu penelitian dan pengembangan dalam perumusan suatu kebijakan memiliki peran penting dan utama. Tiada satupun kebijakan dan perencanaan pembangunan tanpa berdasarkan riset/penelitian,” tukas Rismiyadi. (*)