PATUK, (KH),– Sebagian besar unit usaha berbagai bidang terdampak pandemi COVID-19. Tak terkecuali usaha kerajinan dan cindera mata. Mandegnya aktivitas pariwisata berdampak serius bagi sektor usaha tersebut.
Seperti diakui pengrajin Topeng di Dusun Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Rumah-rumah produksi yang biasanya masih beroperasi hingga dini hari saat ini macet total.
“Semenjak ada pandemi berhenti produksi karena tidak ada pesanan,” kata salah satu pengrajin, kata Kemiran, belum lama ini saat ditemui di rumah produksi ‘Panji Sejati’ miliknya.
Topeng kerajinan yang selesai dibikin beberapa bulan lalu teronggok di kediamannya tak terurus. Dirinya mengaku tidak tahu kapan usaha yang sangat diandalkan bagi masyarakat di Dusun Bobung akan kembali bergeliat.
“Biasanya sekitar satu sampai dua kodi pesanan kami kirim dalam setiap bulan. Ada topeng batik, alat permainan dakon serta peralatan tempat buah,” terang Kemiran. Dengan jumlah pesanan sebanyak itu hasil penjualan ia dapatkan hingga Rp 10-an juta.
Tak ubahnya dengan yang diungkapkan Tukiran. Pengrajin batik kayu berupa topeng serta patung ini juga berhenti beroperasi. Pesanan yang acap kali datang dari Yogyakarta dan Jakarta serta luar negeri tak ada lagi.
Menurutnya, untuk menyambung hidup, umumnya pengrajin beralih menekuni pertanian dan beternak ayam. Dirinya berharap, COVID-19 segera tertangani sehingga dampaknya yang telah memporak-porandakan sektor ekonomi tidak berkepanjangan. (Kandar)