WONOSARI,(KH) — Pasca kebakaran hebat di Ponpes Darul Quran Wal Irsyad Wonosari yang menewaskan satu orang santri. Santri di Ponpes tersebut bakal mendapat tempat tinggal baru. Pihak Ponpes akan membangun sebuah gedung baru yang sedianya akan ditempatkan sebagai aula bagi santri.
Sedianya gedung yang mengalami bencana kebakaran, tidak akan digunakan lagi sebagai asrama santri. Kalaupun akan digunakan, maka ruang-ruang di sana hanya akan digunakan sebagai tempat mengaji bersama.
Seperti dikemukakan oleh salah seorang Dewan Kehormatan Ponpes Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari, Sya’ban pada Minggu (10/1). Bahwa saat ini santri terlihat begitu trauma dengan bencana kebakaran yang mereka alami. Mayoritas dari mereka tidak ingin lagi banyak beraktivitas di gedung berlantai dua tersebut.
Aktivitas para santri saat ini hanyalah berupa aktivitas pribadi, karena pondok diliburkan usai kejadian dan baru akan memulai kegiatan seperti biasa pada Senin (11/1). Tidak sedikit santri yang berasal dari luar Gunungkidul memilih pulang ke kediamannya masing-masing setelah dijemput oleh orang tua mereka.
“Untuk istirahat, mereka tidur di asrama ustadz, dan asrama putra yang tak jauh dari sini [gedung yang terbakar]. Saat ini kami juga sedang ‘mengebut’ pembangunan gedung bagi mereka. Rencananya berbentuk aula, dan akan kami desain di dalamnya, santri akan makan di sana,” terangnya.
Disinggung mengenai kondisi bangunan gedung yang terbakar, Sya’ban mengungkapkan, Tagana Gunungkidul sudah melakukan pembersihan lokasi. Selain itu para santri juga sudah mulai ke sana untuk mengambil barang-barang milik mereka yang masih bisa diselamatkan.
“Untuk selanjutnya bangunan yang terbakar ini mau diapakan, kami masih menunggu ketentuan dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), karena bangunan itu milik mereka, belum diserahterimakan kepada kami, walaupun sudah kami gunakan selama kurang lebih dua tahun, atas seizin Kemenpera,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Gusti Mangkubumi dan sejumlah perwakilan dari Karang Taruna Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul, dan Komite Pemuda Nasional Indonesia datang untuk melihat kondisi terakhir lokasi kebakaran, menjalin silaturahmi sekaligus menyampaikan sejumlah bantuan. (Maria Dwianjani)