WONOSARI,(KH).– Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menjadi salah satu program Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), saat ini belum dapat dinikmati warga Gunungkidul. Bahkan, Disdikpora Gunungkidul sendiri mengaku belum menerima sosialisasi mengenaai KIP tersebut.
Seperti dilansir dari Republika.co.id. Program KIP akan menyasar 24 juta siswa kurang mampu yang sebelumnya sudah terdaftar sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM). Tak hanya itu, peserta KIP ini nantinya juga bakal ditambah dari golongan anak-anak miskin tidak sekolah, dengan harapan, mereka bisa bersekolah lagi.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Gunungkidul, melalui Kepala Bidang Perencanaan Sulistiyono mengatakan, hingga saat ini belum mendapat gambaran pasti mengenai program KIP dan seperti apa pengelolaanya nanti.
“Belum mendapat informasi. kita masih menunggu petunjuk teknis dari Pemda DIY dan Pemerintah Pusat,” katanya, saat ditemui di Disdikpora Gunungkidul, Kamis (6/10/2014).
Menurut Sulistiyono, Disdikpora Gunungkidul kini masih menggunakan kebijakan lama dengan memberikan bantuan kepada siswa didik yang kurang mampu melalu Bantuan Siswa Miskin (BSM). Jika nantinya Program KIP diberlakukan, pihaknya siap mentaati juknis yang berlaku.
“Kita sama sekali belum ada gambaran, apakah penerima program KIP ini merupakan siswa yang sebelumnya menerima BSM?, Apakah akan ada seleksi lagi?. Bagaimana prosedur yang harus diberlakukan kita memang belum jelas,” paparnya.
Sulistiyono menambahkan, bantuaan siswa miskin yang sebelumnya sudah diberlakukan, diakuinya memang dapat meringankan beban siswa. Selama pencairan di Gunungkidul, tidak ditemukan kendala yang berarti hingga muncul komplain dari orang tua siswa.
“Penerimaan BSM di Gunungkidul saat ini sudah memasuki tahap ke IV. Dari data yang ada dimasing-masing bidang, memang sudah banyak siswa yang mencairkan,” paparnya.
Disdikpora mengaku siap membantu menyediakan data jika memang penerima program KIP sama dengan data penerima BSM. “ Kami siap mendata penerima BSM tahun 2013-2104 agar bantuan siswa miskin tersebut tidak terputus untuk tahun-tahun selanjutnya,” pungkasnya. (Juju/Bara)