KARANGMOJO, (KH) — Sebagai daerah istimewa, Yogyakarta memiliki banyak cagar budaya dan warisan budaya. Cagar budaya berupa bangunan, seperti candi, tempat ibadah, bangunan kolonial, rumah tradisional, dan kraton hingga feature (Red = keadaan yang menunjukan kegiatan di suatu tempat yang tetap ) seperti gua hunian manusia prasejarah tersebar hampir di seluruh wilayah Yogyakarta.
Menurut hasil penemuan dan penelitian, Gunungkidul merupakan wilayah yang dihuni oleh manusia zaman pra sejarah lebih dahulu, atau yang pertama kali dibanding wilayah lain di DIY. Hal tersebut diungkapkan oleh Hadi Risma selaku penyuluh Budaya dari Kemendikbud pusat dan Rully Andriadi selaku seksi purbakala dari Dinas Kebudayaan DIY.Hadi Risma menyampaikan, menurut ahli, orang yang tinggal di Yogyakarta awalnya berasal dari Gunungkidul.
“Beberapa bukti penemuan benda cagar budaya di Gunungkidul berumur lebih tua dibanding dengan kabupaten lain di DIY,” katanya, Selasa, (11/11/2014).
Ia menjelaskan, bahwa ketika di kabupaten lain belum ada kehidupan, di Gunungkidul telah ada peradaban, tatanan sosial dan budaya. Beberapa jenis hasil budaya prasejarah telah ditemukan baik yang digunakan sebagai benda keseharian maupun untuk keperluan religi.
Secara spasial hasil budaya pra sejarah ditemukan di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Semin, Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Playen dan Semanu. Jenis temuan spesifiknya adalah alat bantu paleolitik, seperti kapak kaisedon, obsidian, dan batu andesit.
“Berdasarkan hal tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa Gunungkidul menjadi tempat aktivitas manusia, menurut penelitian ahli sekitar 700.000 tahun yang lalu”, tuturnya.
Rully menambahkan, keyakinan tersebut juga didasarkan karena tidak atau belum ditemukannya budaya pra sejarah di daerah lain di DIY. “Adanya budaya Megalitik, seperti Menhir, Arca Menhir, dan Peti kubur batu yang ada di Karangmojo juga merupakan bukti yang kuat adanya aktivitas manusia pra sejarah”, jelasnya.
Selain itu, Ia melanjutkan, adanya hasil budaya dari kehidupan di gua juga tidak ditemukan di kabupaten lain, seperti di Gua Braholo, selain untuk hunian, tempat tersebut juga dijadikan sebagai kuburan.
“Urutan peradaban manusia dimulai dari zaman Pra sejarah lalu Kerajaan Hindu, Budha, Islam, kemudian Kolonial. Cagar budaya di Gunungkidul kebanyakan Pra sejarah, sedangkan di kabupaten lain masa setelah itu”, pungkasnya. (Kandar/Tty)