WONOSARI, (KH) — Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klas II Wonosari Gunungkidul, Dra. Anggriani Hiday, Kamis (19/03/2015) menutup bimbingan kemandirian budi daya tanaman sayuran dan tanaman obat bagi 50 napi Balai Pemasyarakatan Klas II Wonosari.
Dalam sambutannya, Anggriani berharap 50 peserta yang dipilih dari 136 napi, dapat mengembangkan materi bimbingan kemandirian. Selama 2 hari 50 peserta dibimbing menanam jahe merah dan sayuran. Penutupan ditandai pelepasan tanda peserta, dan bantuan bibit diwakili Wiwin Hermanto dan Dalminah.
Bantuan diserahkan Anggriani kepada Budi Santoso, dan kemudian Budi Santoso diserahkan kepada Dalminah. Dengan bantuan bibit Jahe 1 kg diharapkan bisa menjadi 1 ton jahe siap jual.
Budidaya jahe merah, menurut ketua penyelenggara Rohmad A.Ks, sangat menarik dan menjanjikan untuk dilakukan para napi yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Dengan budi daya jahe merah yang disampaikan Budi Santoso STP.MMA (Kepala UPT BB Pertanian Dipertahut Kabupaten Bantul).
Jahe merah 1 Kg bibit dapat ditanam di 100 polibek, 1 polibek jahe merah dapat menghasilkan 5 kg jahe merah, harganya per kg Rp 7.000,- ,sehingga dengan bibit 1 kg menghasilkan 500 kg jahe merah. Kalau diuangkan akan menerima uang Rp 3,5 juta.
Jahe Merah dalam waktu 10 bulan sudah dapat dipanen, untuk mendapatkan jahe merah yang banyak, dalam 1 polibek dapat ditanam 3 tingkatan. Menanam bibit pertama, ditunggu ada beberapa tunas yang muncul dari tanah; setelah muncul, dipotong dan diurug dengan tanah. Tanah di tingkat kedua ditanami Jahe merah. Setelah tumbuh, dipotong kemudian diurug tanah lagi, dan ditanami jahe merah,sehingga 1 polibek dapat menghasilkan jahe merah 5 kg.
“Hasil jahe merah, warga Napi tidak usah kawatir. Hasil jahe merah di rumah sudah ada yang membeli. Penanam jahe merah tinggal menghubungi Dwi Darma A.Md.P. yang akan datang membeli jahe merah,” Kata Anggriani Hidayat Kepala Bapas Klas II Wonosari. (sarwo)
