4000-an Pengunjung Padati Pembukaan Gari Art Festival

oleh -1535 Dilihat
oleh
Tarian pembuka Gari Festival Art, kegiatan gagasan Karangtaruna Mekar Pandega Desa Gari. KH
Tarian pembuka Gari Festival Art, kegiatan gagasan Karangtaruna Mekar Pandega Desa Gari. KH
Tarian pembuka Gari Festival Art, kegiatan gagasan Karangtaruna Mekar Pandega Desa Gari. KH

WONOSARI, (KH)— Gari Art Festival, sebuah acara yang di gagas oleh Karangtaruna Mekar Pandega Desa Gari berlangsung meriah. Sekitar 4000-an pengunjung memadati lokasi diselenggarakannya acara di lapangan desa setempat.

Kegiatan bertema “Ngangsu Kawruh” ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi. Pemukulan gong olehnya menandai kegiatan berbalut pelestarian budaya ini dimulai.

“Ini merupakan kegiatan yang nyata sebagai upaya melestarikan budaya dan warisan para pendahulu. Penting disampaikan kepada generasi yang akan datang,” kata Immawan, Jum’at, (23/7/2016).

Pada pembukaan tersebut digelar tarian massal bernama Tari Sajagat. Disampaikan salah satu penggagas acara, Septyan Nurmansyah, Sajagat memiliki kepanjangan dari Sapu, Jaranan, Ganong, dan Tayub.

“Total jumlah penari ada 50 peserta. Kami bersyukur kegiatan pembukaan lancar dan meriah,” ujar dia.

Masyarakat luas, kata dia, sangat antusias dalam mengapresiasi acara Gari Art Festival 2016 ini. Menurutnya, semua tak lepas berkat partisipasi aktif berbagai lapisan masyarakat dan komponen di Desa Gari, baik pemerintah desa, paguyuban dan praktisi seni, pemerhati seni, generasi pelajar maupun masyarakat secara keseluruhan.

Serta, lanjutnya, berkat kerja keras pula Panitia Karangtaruna Mekar Pandega yang solid dalam berproses, mulai dari persiapan sejak dua bulan yang lalu sampai terselenggaranya acara. Diharapkan hal ini menjadi awal yang baik untuk memajukan, melestarikan dan mengembangkan potensi desa.

“Mari Ngangsu Kawruh, mari belajar peka, serta faham dan cinta terhadap apa yang kita punya,” ajak dia.

Pada pembukaan tersebut juga digelar Tarian Jatilan Turonggo Bekso dari Padukuhan Kalidadap, kemudian Reyog Eko Proyo dari Padukuhan Gari, serta malam harinya dilanjutkan dengan pentas Karawitan Padukuhan Jatirejo, Karawitan SDN gGari 1, Karawitan SDN Gari 3, kemudian pentas Wayang Cakruk Padukuhan Gondangrejo. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar