WONOSARI,(KH) — Musim panen padi sedang berlangsung di sebagian besar wilayah Kabupaten Gunungkidul. Beberapa petani terlihat sibuk mengangkut hasil panenan baik dengan dipikul maupun dengan alat angkut. Pengangkutan hasil panenan pagi perlu meminimalisir jatuh bulir padi.
Rabiyo (64), salah satu petani asal Desa Wareng mengatakan, panenan yang cukup baik. Kendala yang dia hadapi adalah masih banyaknya bulir padi yang rontok saat dibawa menuju kendaraan maupun dari kendaraan ke tempat penyimpanan di rumahnya, Jumat (06/03/2015).
Ia mengaku, banyaknya padi yang sebagian rontok tersebut diantisipasi dengan menggunakan terpal. “Sebelum padi diangkut lebih dahulu diberi alas terpal,” ujarnya.
Sementara itu, Sugondo, Petugas Pengendali Hama dan Penyakit Tanaman Pertanian (PPHPTP) Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) Dinas Pertanian DIY mengatakan, padi yang rontok sebenarnya merupakan padi terbaik. Ia menyarankan penggunaan alas terpal saat proses pengangkutan agar padi terbaik tidak terbuang percuma.
Lebih lanjut ia menjelaskan, padi yang rontok jika sudah menjadi beras kualitasnya jauh lebih baik dari pada padi yang masih menempel pada batangnya. “Karena padi yang rontok sudah benar-benar masak secara alamiah,” jelasnya.
Ia berharap, petani lebih memperhatikan dalam cara memanen padi, agar padi kualitas terbaik tidak rontok saat dipanen. “Yang sering ditemukan, padi rontok ketika hendak dinaikan ke mobil pengangkut dan saat diturunkannya dari mobil,” tandasnya. (Atmaja).