GUNUNGKIDUL, (KH),— Tugiman Centre merupakan perkumpulan yang diinisiasi oleh Dr. Tugiman, tokoh asal Kapanewon Nglipar, Gunungkidul. Pendiri menghendaki agar nama atau wadah yang memiliki misi kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat tersebut tidak berkenan dibawa ke politik praktis tanpa seijinnya.
Dr Tugiman melalui keterangan tertulis mengatakan, sejak Juni 2019 Tugiman Centre dengan seluruh relawan telah melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat, antara lain melalui kegiatan olahraga, seni & budaya, pertanian, wisata, industri kreatif, pelatihan ketrampilan, bakti sosial serta berbagai kegiatan sosial lainnya di sejumlah wilayah di Gunungkidul.
“Sasarannya kaum milenial, pelajar dan pemuda, karangtaruna, kaum perempuan/PKK, petani, pelaku wisata, UMKM, kaum jompo/lansia, kaum disabilitas dan berbagai kelompok masyarakat lainnya,” papar Dr Tugiman, Selasa (18/8/2020).
Menurutnya, sekitar 2500 orang relawan inti dan 8000 orang kader serta simpatisan lainya yang tersebar di 18 Kapanewonan se Kabupaten Gunungkidul dengan ikhlas telah turut membantu dan bersama-sama melaksanakan berbagai kegiatan tersebut. Namun seiring dengan dekatnya penyelenggaraan Pilkada 2020, aroma politk terasa mulai mewarnai sikap dan pendirian masing-masing relawan Tugiman centre.
“Terkait hal tersebut, dimohon agar siapapun tidak membawa nama dan wadah Tugiman Centre atau relawan Tugiman, untuk kegiatan politik praktis dalam konteks dukung mendukung salah satu pasangan pada Pilkada Gunungkidul mendatang, karena hal itu masuk wilayah privat, dan di luar misi Tugiman Centre,” pinta dia.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersedia memaklumi permohonannya itu. “Terimakasih atas kerjasama, suport, dan dukungan, serta kebersamaan yang sudah terjalin selama ini,” tukas dia. (Kandar)