SAPTOSARI,(KH),– Umat Hindu Gunungkidul melaksanakan upacara Melasti. Pelaksanaannya menjadi rangkaian upacara dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943. Upacara ini dilaksanakan pada hari Jumat (26/2/2021) bertempat di Pura Segoro Wukir, Pantai Ngobaran, Kalurahan Kanigoro. Prosesi acara dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 13.45 WIB.
Upacara dihadiri oleh Bimas Hindu DIY, Dra. Mugiyani MPDH, Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Gunungkidul, Purwanta MPDH, pejabat Forkompincam Kapanewon Saptosari, Pemerintah Kalurahan Kanigoro, dan sekitar 60an umat Hindu Gunungkidul.
Setelah Pembacaan Kitab Wedha Wakya, Ketua PDHI Kabupaten Gunungkidu, Purwanto menyampaikan bahwa upacara Melasti ini merupakan rangkaian acara umat Hindu Gunungkidul dalam memperingati Hari Raya Nyepi, tahun Saka 1943. Meski perayaan Melasti kali ini dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan, tidak mengurangi makna dari persembahyangan dan hikmah dari upacara ini.
“Upacara Melasti atau Segara Kertih, kami laksanakan dengan melarung berbagai sesaji yang bermakna membuang kekotoran dunia dengan tujuan menyucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu dan membuangnya ke lautan,” ujarnya.
Purwanto berharap, Seluruh umat Hindu Gunungkidul harus tetap mematuhi aturan pemerintah terkait Pandemi Covid-19. Diantaranya mematuhi protokol kesehatan 5 M demi mencegah penyebaran virus Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Bimas Hindu DIY, Dra. Mugiyani MPDH menyampaikan bahwa puncak acara Hari Nyepi Umat Hindu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2021 mendatang. Di tengah situasi Pandemi yang belum juga berakhir, Mugiyani berharap mudah-mudahan dalam pelaksnanan perayaan Nyepi nanti dapat berjalan lancar, dengan tetap mematuhi peraturan pemerintah terkait pencegahan virus.
“Umat Hindu merupakan umat yang rukun dan mari kita kembangkan Harmoni, pupuk persaudaraan untuk seluruh umat, mari kita jaga perbedaan antara sesama umat, karena perbedaan merupakan bentuk keanekaragaman umat beragama yang harus dihormati,” ujarnya dalam sambutan.
Memasuki rangkaian prosesi acara, upacara persembahyangan di Pure Segoro Wukir pantai Ngobaran di pimpin oleh Romo Pinandita Jero Gedhe Dwijo Triman. Upacara dilanjutkan dengan acara labuhan dengan membuang sesaji di Pantai Ngobaran yang dipimpin oleh Romo Pinandita Podo. Dan sebagai penutup seluruh rangkaian acara di laksanakan doa bersama yang dipimpin oleh Pinandita Jero Gedhe Dwijo Triman. [Edi Padmo]