Upacara Wanakerti, Ritual Umat Hindu Dalam Menjaga Keharmonisan Alam

oleh -4325 Dilihat
oleh
Upacara Wanakerti di Hutan Wonosadi, Ngawen. (KH)

NGAWEN, (KH),– Upacara Wanakerti yang dilaksanakan oleh umat Hindu adalah rangkaian dari Perayaan Hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943. Tahun ini upacara dilaksanakan di Hutan Adat Wonosadi, di wilayah Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.

Upacara yang dilaksanakan hari Minggu (21/2/2021), dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Seluruh rangkaian prosesi acaranya selesai sekitar pukul 12.30 WIB. Upacara ini diikuti oleh tokoh umat Hindu di Kapanewon Ngawen, Perangkat Kalurahan Beji, dan sekitar 40an umat Hindu di Kapanewon Ngawen.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Beji, Idayanti menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Umat Hindu di Kapanewon Ngawen yang telah melangsungkan Prosesi upacara Wonokerti di Hutan Adat Wonosadi. Harapannya dengan upacara ini umat Hindu akan ikut menciptakan nuansa guyub rukun, dan ayem tentrem dengan sesama umat lainnya.

“Dengan upacara ini, Umat Hindu memiliki semangat lebih untuk ikut menjaga alam, dan keharmonisan masyarakat melalui toleransi beragama khususnya di Gunungkidul. Toleransi yang selama ini sudah sangat baik,” ujar Idayanti.

Rangkaian Upacara Wanakerti dimulai dengan prosesi acara arak-arakan yang diikuti oleh beberapa barisan atau iringan. Yang paling depan adalah Pasepan dan umbul umbul, kemudian barisan Mangku, Senjata Nawa Sangha, lalu rombongan yang membawa Sesaji dan Gunungan diikuti oleh rombongan Caru iber iberan. Prosesi ini diiringi oleh para Wiyaga yang membawa Tetabuhan. Yang terakhir merupakan iringan umat yang tidak membawa sesaji.

Jero Gede Dwija, salah satu tokoh Umat Hindu yang mengikuti prosesi ritual menyatakan, bahwa Upacara Wanakerti tahun ini dilaksanakan secara sederhana, karena masih berada dalam situasi Pandemi Covid-19.

“Dengan kesederhanaan ini, semoga tujuan dari Upacara Wanakerti ini tetap bisa tercapai. Dengan Upacara ini, kami ingin melaksanakan Tri Hitakarana, yaitu menjaga keharmonisan hubungan dengan Sang Hyang Widhi, hubungan dengan sesama, dan hubungan dengan Alam atau lingkungan tempat kita hidup,” tuturnya.

Upacara Wanakerti di Hutan Wonosadi, Ngawen. (KH)

“Kami juga punya harapan, dengan upacara ini, masyarakat di Wilayah Kalurahan Beji, dapat lebih mencintai alam, termasuk hutan Wonosadi. Sehingga kedepan, hutan Adat ini terjaga lalu dapat lebih banyak memberi manfaat,” ujar Purwanto, salah seorang tokoh Hindu Gunungkidul.

Purwanto menerangkan, tahapan atau prosesi Upacara ini melalui beberapa tahapan yaitu Mendhak tirta, Ngargo tirta, Pembersihan atau Caru, Menghaturkan banten, Sembahyang, Nuwur tirta, Prasadam dan Penutup.

“Sesaji yang terdiri dari berbagai hasil bumi adalah wujud rasa syukur kami terhadap Sang Hyang Widhi, yang telah memberikan banyak rejeki dan berkah bagi alam dan kehidupan,” lanjutnya.

Selepas siang, rangkaian Upacara Wanakerti satu demi satu selesai dilaksanakan dengan khidmat dan penuh sacral. Tampak beberapa tokoh dan undangan yang hadir mengikuti seluruh rangkaian upacaradengan seksama. Kendati upacara ini dilaksanakan dengan sangat sederhana, panitia tetap memberlakukan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar