WONOSARI, (KH),– Pelaksanaan Bersih Desa atau Rasulan di Desa Baleharjo tahun ini berbeda dari biasanya. Perhelatan adat tradisi yang digelar tiap tahun ini diinisiasi oleh warga muda atau karang taruna.
Ketua Panitia Rasulan Desa Baleharjo, Adnan Yuniar Kumoro Jati mengungkapkan, seluruh panitia pelaksanaan bersih desa yang bertema ‘Berbudaya Penuh Warna’ ini berasal dari pemuda atau karang taruna.
“Masyarakat di Desa Baleharjo bermacam latarbelakang. Kami ingin memanfaatkan momentum berkumpulnya seluruh masyarakat menjadi sebuah gerakan baru agar Baleharjo dapat lebih bersatu. Bersatu dalam gerakan yang dapat berdampak bagi berbagai aspek kehidupan, salah satu yang utama yakni aspek ekonomi,” harap Adnan.
Pihaknya juga berharap, kreativitas pemuda Baleharjo dalam penyelenggaraan rangkaian Rasulan juga berimplikasi pada rutinitas keseharian. Pemuda tergerak menjadi lebih kreatif dan produktif menghasilkan sesuatu yang bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri.
Tahun ini, terang dia, untuk pertama kalinya agenda besar desa ini dipegang oleh karang taruna. Pemuda, bagi Adnan, sudah selayaknya juga memiliki posisi startegis untuk turut menjaga kelestarian adat tradisi.
Penggunaan busana adat tradisional jawa atau busana Peranakan yang lazim dipakai abdi dalem keraton dalam setiap rangkaian kegiatan merupakan simbol bahwa pemuda merupakan abdi masyarakat. Contoh kecilnya menjalankan amanah menjadi panitia bersih desa.
Sambung Adnan, berbagai agenda meliputi pertunjukan seni dan perhelatan adat tradisi maupun kegiatan penyemarak lain digelar selama hampir satu minggu.
Pada pelaksanaan salah satu rangkaian kegiatan, yakni kirab bersih desa yang dilaksanakan Minggu, (23/6/2019) diikuti oleh berbagai kelompok kirab diantaranya kelompok seni di Desa Baleharjo, meliputi reog, gejog lesung, jatilan, dan gagak merak.
