Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan total pembangunan infrastuktur ini menelan anggaran Rp37,7 miliar.
“SPAM Seropan ini nanti akan menambah cakupan layanan di-beberapa kapanewon,” katanya.
Pihaknya menambahkan, IPA Seropan ditangani langsung oleh Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY. Anggaran tersebut dibagi menjadi beberapa paket kontraktual diantaranya pembangunan bangunan pendukung SPAM Seropan senilai Rp12.606.597.105.
“Ada juga untuk konsultan supervisi peningkatan IPA Kapasitas 100 liter perdetik senilai Rp1.091.805.435 serta peningkatan IPA Kapasitas 100 (2×50) liter perdetik senilai Rp24.100.600.000,” papar Irawan.
Irawan jelaskan, lahan yang digunakan untuk pengembangan fasilitas tersebut merupakan milik PDAM. SPAM dan IPA tersebut ditarget selesai dibangun pada tanggal 18 Desember 2023. Setelahnya akan dimanfaatkan untuk masyarakat Gunungkidul.
“Peningkatan layanan ini nanti akan dirasakan oleh masyarakat di 7 kapanewon meliputi Semanu, Karangmojo, Ponjong, Ngawen, Semin, Rongkop dan Wonosari. Semoga air tidak keruh lagi utamanya saat musim penghujan,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, optimalisasi SPAM Seropan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan air minum domestik dan non domestik serta dapat menunjang peningkatan ekonomi dan derajat hidup masyarakat di 7 kapanewon.
“Setelah SPAM siap digunakan, potensi produksi air baku yang dapat dihasilkan mencapai 200 liter perdetik. Namun, baru bisa terakomodir 100 liter perdetik semoga bisa dilanjutkan tahun depan,” kata Bupati. (Kandar)