Siswa SMK N 1 Saptosari Ciptakan Alat Pemisah Padi Kopong

oleh -
oleh
Kanan: Siswa SMK N 1 Saptosari saat mengikuti pameran. Kiri: wujud alat pemisah padi kopong. KH
iklan dprd
Kanan: Siswa SMK N 1 Saptosari saat mengikuti pameran. Kiri: wujud alat pemisah padi kopong. KH

SAPTOSARI, (KH),– Dalam mengisi roda pembangunan seluruh generasi muda dituntut untuk berkreasi dan berinovasi. Peran serta pemuda dalam membangun perekonomian merupakan sebuah keharusan. Kreatifitas sejak usia sekolah terus didorong oleh pihak yang berkompeten guna munculnya inovasi baru dalam dunia teknologi.

Guna merangsang kreatifitas siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Dikpora) DIY belum lama ini menyelenggarakan pameran Klinik Sains.

Salah satu peserta dari Gunungkidul merupakan siswa yang berasal dari SMK N 1 Saptosari, Ikhsan Nur Himawan. Dirinya menjadi salah satu peserta setelah proposal penelitian berupa pembuatan mesin pemisah padi kopong dapat lolos lalu diberikan dana dan pembinaan untuk menyelesaikan penelitian karya teknologi tepat guna tersebut.

Didampingi guru pembimbing ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMK N 1 Saptosari, Sri Sudiasih, Ikhsan mewujudkan sebuah alat pemisah padi kopong berbahan murah dan mudah didapat.

iklan golkar idul fitri 2024

“Cara kerja alat ini memisahkan padi kopong atau kosong dengan padi yang berisi atau bagus. Deskripsi kerja alat dimulai dari seng sebagai corong/ pintu masuk padi yang akan disortir. Di dalam ada kipas angin sebagai pemisah padi. Kemudian ada magnet berfungsi sebagai penggerak kipas angin. Serta ditambahkan juga beberapa piranti lain,” papar Sri, Kamis, (12/10/2017).

Lanjutnya, rangka mesin terbuat dari kayu. Ada terpal sebagai wadah padi kopong, kemudian ada juga ember sebagai tempat penampung padi berisi (bagus). Menurutnya, eksperimen penggunaan alat dinilai dapat menghemat tenaga petani dibanding memisahkan padi kopong secara konvensional.

“Dengan adanya alat pemisah padi kopong yang telah dikembangkan, akan memberikan dampak kemajuan teknologi  bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha pertaniannya. Sehingga akan terwujud sistem pertanian modern,” ulas guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ini.

Sementara itu, Kepala SMK N 1 Saptosari, Dra. Siti Fadillah menambahkan, karya siswa ini terwujud berkat adanya kesempatan berkreasi yang diberikan sekolah dengan difasilitasi pembimbingan yang intensif dari guru.

“Semoga karya Teknologi Tepat Guna (TTG) ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,” harap Siti. Untuk diketahui, alat pemisah padi kopong tersebut masuk menjadi salah satu finalis pada pameran klinik sains yang diselenggarakan di gedung Pamungkas Kridosono Yogyakarta beberapa waktu lalu. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar