Sistem Tanam Jajar Legowo Minim Risiko Serangan Jamur

oleh -1819 Dilihat
oleh
Budi Susilo menunjukkan tanaman padi terserang jamur. (KH/Kandar)

PALIYAN, (KH),– Tanaman padi di lahan pertanian petani Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul terserang jamur. Kemunculan jamur disebut kurang lebih sejak dua pekan terakhir.

Ketua Kelompok Tani Milenial Kalurahan Pampang, Budi Susilo mengatakan, akibat jamur, batang padi dapat mengering lantas membusuk.

“Jika dibiarkan penurunan hasil dapat merosot signifikan, bahkan berisiko gagal panen,” kata dia, Selasa (5/1/2021) sore.

Saat ditemui di ladang garapannya, ia menunjukkan beberapa batang padi yang daunnya mengering. Daun yang terkena jamur berwarna kuning kecoklatan.

Ia menengarai, jamur muncul karena intensitas hujan berlebih. Di samping itu kondisi tanaman padi yang terlalu rimbun juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Karena terlalu rimbun tanaman padi menjadi lembab sehingga memicu jamur muncul.

Dirinya bekerjasama dengan berbagai unsur dan sektor terkait akan menyelenggarakan penyemprotan massal dengan pestisida organik. “Penanganan harus segera dilakukan agar sebaran jamur tidak semakin meluas,” harap dia.

Dari pantauannya, khusus di lingkup wilayah dusunnya, lahan yang telah terkena jamur mencapai 10 hektar.

Berdasar pantauannya pula, pada lahan dengan penerapan sistem tanam jajar legowo terbukti lebih minim risiko terkena jamur.

Sistem tanam padi jajar legowo, jelas dia, secara sederhana yakni berupa penanaman padi dengan membuat jarak tanam. Menanam padi diberi jarak diantara barisan atau larikan tanaman padi satu dengan yang lain. Polanya bisa setelah 2 hingga 4 larik atau baris diberi jarak tanam sekitar 30-40 centimeter.

“Di kawasan ini baru sedikit yang menerapkan sistem jajar legowo, paling tidak lebih dari 20 persen,” sambung Budi.

Sebagian besar petani masih menerapkan pola tanam konvensional. Keengganan petani lebih pada alasan merasa sayang jika terdapat lahan yang nampak longgar tidak ditanami.

“Kebanyakan berasumsi menurunkan hasil, padahal kenyataannya tidak. Bahkan karena pertumbuhan maksimal justru hasilnya lebih banyak,” timpal Budi lagi.

Hasil panen padi berpotensi banyak, ulasnya, karena tanaman padi tumbuh dengan baik. Bulir padi berisi maksimal. Sebab, dengan jajar legowo, sirkulasi udara lancar. Panas matahari dapat masuk atau merata menyinari tanaman. Sehingga padi lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan karena kelembaban tanaman padi. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar