Setelah Sukses, Dilakukan Replikasi Teknologi Largo Super Di Semanu Dan Ponjong

oleh -
Replikasi teknologi sistem Largo Super di Semanu. KH.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Setelah sukses melaksanakan dem area 100 hektar Largo Super di Mengger Nglipar pada tahun 2018, kegiatan serupa dilanjutkan dengan replikasi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Yogyakarta mengembangkan teknologi yang sama, Larikan Padi Gogo (LARGO) SUPER di kelompok tani Sumber Agung, Dusun Semanu Selatan, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Bidang Pangan, Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Ir. Raharjo Yuwono menyampaikan, replikasi Largo Super selain dalam rangka peningkatan produksi padi, juga untuk memenuhi keterwakilan zona selatan Gunungkidul dalam hal realisasi program tersebut.

“Pengembangan budidaya padi Gogo dengan teknologi Largo merupakan kerjasama antara BPTP Yogyakarta dengan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, BPP dan kelompok tani sumber Agung Dusun Semanu Selatan, Desa Semanu Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul,” terangnya, Jum’at, (12/4/2019).

Ditambahkan, di Semanu, pada musim tanam MH II ini penerapan Largo Super dilaksanakan pada lahan dengan luas 10 hektar.

Lebih jauh disampaikan, berbeda dengan kegiatan Largo Super di Mengger, Nglipar yang menanam Padi Gogo di bawah naungan, Kegiatan penanaman sistem Largo Super di Semanu Selatan berada di lahan terbuka tanpa naungan sehingga varietas padi  yang digunakan tidak menggunakan varietas padi rindang yang tahan naungan namun diuji coba varietas Inpari 42, 43 dan Inpago 9 dan 10.

Upaya percepatan tanam dilakukan dengan menggunakan atabela yang mencirikan alat tanam larikan Gogo 2:1. Sedangkan teknologi bio hayati lainnya tetap digunakan yaitu Bio Dekomposer dan Bio Protektor.

Raharjo rinci menuturkan, kegiatan di Semanu Selatan dimulai dengan sosialisasi Largo Super pada awal bulan Maret 2019. Sosialisasi dihadiri narasumber BPTP dan Dinas Pertanian Pangan. Pada minggu pertama Bulan Maret dimulai aktivitas penanaman benih dengan cara tebar langsung dengan menggunakan alat Atabela largo 2:1.

“Kegiatan largo super juga akan dilaksanakan di Trenggono, Sidorejo Ponjong dengan luas 25 hektar pada musim hujan pertama 2019/2020,” tukas Raharjo. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar