Seorang Nenek di Purwosari Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

oleh -1515 Dilihat
oleh
ilustrasi bunuh diri
Ayo bantu cegah bunuh diri dengan peduli diri sendiri dan peduli sesama di dekat kita. Foto ilustrasi: Tribunjabar.

PURWOSARI, (KH)– Kejadian bunuh diri menimpa warga Gunungkidul. Seorang nenek warga Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Sk (73) ditemukan oleh menantunya dalam keadaan tergantung tidak jauh dari kamar mandi di kediamannya, Selasa (9/2/2021).

Kapolsek Purwosari, AKP Ismanto menyebutkan, mulanya saksi usai bangun tidur berniat mengambil air Wudhu hendak melaksanakan sholat Subuh. Setiba di kamar mandi, saksi terperanjat mendapati ibu mertuanya dalam posisi tergantung.

“Saksi segera memanggil istrinya. Berikutnya mereka segera meminta tolong tetangga,” ujar Kapolsek.

Warga yang berdatangan segera melaporkan kejadian ini ke pemerintah setempat kemudian diteruskan ke Polsek Purwosari.

Dari keterangan keluarga, Sk memang mengalami depresi akibat penyakit menahun yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Lanjut Kapolsek, diperoleh keterangan pelaku sekaligus korban telah lama mengalami sakit. Setidaknya depresi telah dialami setahun terakhir.

Pihak berwajib dan petugas medis dari Puskesmas Purwosari juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

“Korban dinyatakan meninggal dunia karena murni gantung diri,” tukas Kapolsek. [Edi Padmo]

***

Catatan Redaksi:

  1. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar